Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda menyampaikan 1.308 jemaah haji Indonesia yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi menjadi tanggungan Pemerintah Indonesia.
"Sebanyak 1.308 jemaah di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk penanganan lebih lanjut," ungkap Widi Dwinanda dala mketerangan resmi Kemenag di Jakarta, Sabtu (20/7/2024).
Widi menjelaskan sebanyak 2.771 jemaah haji Indonesia telah mendapat layanan rawat jalan dan rawat inap dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
KKHI Makkah memberikan layanan rawat jalan dan inap untuk dua ribuan jemaah haji Indonesia berlangsung selama 55 hari operasional penyelenggaraan ibadah haji di Makah sampai 13 Juli 2024.
Ia mengatakan bahwasanya operasional layanan dari KKHI sudah ditutup tidak menghalangi KKHI tetap mengurus jemaah haji Indonesia yang masih sakit dan alami gangguan kesehatan di Tanah Suci.
Ilustrasi jemaah haji Indonesia mendapat perawatan di RS Arab Saudi. (Antara)
"KKHI masih menyiagakan ruang IGD sebagai tempat transit bagi pasien setelah menjalani perawatan di RSAS hingga 23 Juli 2024," terangnya.
Ia memberikan pesan bahwa tim advance sudah dipersiapkan oleh KKHI Makkah sebagaimana bentuk meneruskan program visitasi.
Program visitasi tersebut bertujuan untuk jemaah haji Indonesia yang masih mendapat perawatan di RS Arab Saudi.
"Pemantauan dan visitasi jemaah yang masih dirawat di RSAS akan terus dilakukan sampai semua petugas kembali ke Tanah Air," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa jika ada petugas kesehatan yang pulang ke Tanah Auri saat masih ada jemaah dirawat di RSAS akan dilaporkan.
Laporan tersebut akan mengacu kepada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.
Ia menyebut KJRI di Jeddah akan memantau jemaah haji Indonesia yang masih berada di RSAS setelah mendapat laporan tersebut.
"Semua jemaah haji yang masih dirawat di RSAS tetap menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia hingga jemaah dapat kembali ke Indonesia," tegasnya.
Meski demikian, Widi melanjutkan bahwasanya KKHI sedang memfokuskan Tanazul dan Evakuasi 164 jemaah haji Indonesia.
Adapun rincian proses Tanazul dan Evakuasi tersebut meliputi evakuasi 12 jemaah haji ke Bandara Jeddah, evakuasi 77 jemaah ke KKHI Madinah, 4 jemah ke Bandara Madinah.
Kemudian, ada 68 jemaah haji melakukan Tanazul awal dan tiga jemaah lainnya Tanazul akhir.
Ia menambahkan operasional Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) meliputi Tim Emergency Medical Sector (TEMS) telah selesai.
"Pelayanan kesehatan di sektor telah melakukan deteksi dini kepada 30.751 jemaah, emergency response terhadap 1.013 jemaah, melakukan rujukan ke KKHI Makkah sebanyak 178 pasien," tuturnya.
Pelayanan kesehatan berasal dari 1.643 TKHI untuk 550 kloter juga telah berakhir.
"Untuk pelayanan kesehatan di kloter dilakukan oleh 1.643 orang Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), terdiri dari 550 dokter dan 1.093 perawat) yang berasal. Mereka tergabung dalam 550 kloter," tandasnya.
(put/mch/hap)
Load more