Sleman, tvOnenews.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memanfaatkan santri soal penggunaan saluran digital membuat berbagai konten inspiratif.
"Karena sesungguhnya manusia yang paling bermanfaat adalah manusia yang memberikan manfaat kepada sesama," ungkap Sandiaga Uno di acara Santri Digitalpreneur Indonesia di Pondok Pesantren (Ponpes) Assalafiyah Mlangi II, Sleman, Yogyakarta dikutip tvOnenews.com, Sabtu (20/7/2024).
Sandiaga Uno mempercayai para santri mampu menciptakan konten inspirasif yang dapat memberikan edukasi dan manfaat melalui saluran digital.
"Maka kita bisa menjadi manusia yang terbaik sekaligus membuka peluang usaha dan lapangan kerja," terangnya.
Sandiaga Uno mempunyai alasan mengenai pemanfaatan saluran digital lantaran saat ini konten inspiratif menjadi daya tarik bagi masyarakat.
Misalnya berbagai konten inspiratif ini meliputi platform media sosial YouTube telah memberikan nilai-nilai edukasi melalui penyajian konten-konten.
Sehingga konten berbasis nilai edukasi mengalami peningkatan sebesar 10 persen.
Ia menambahkan bahwa Engagement turut naik mencapai 30 persen dari perbandingan tahun 2023.
Adapun konten memberikan sajian edukasi di platform Facebook juga meningkat mencapai 25 persen.
Ia menegaskan Kemenparekraf terus menyediakan dan menambah pelatihan program berbasis edukasi diharapkan menjadi inspirasi bagi para santri dan pihak ponpes di seluruh Indonesia.
"Termasuk Santri Digitalpreneur Indonesia," kata Menparekraf itu.
Sebagai informasi tambahan, ratusan santri berasal dari 10 ponpes mengikuti acara Santri Digitalpreneur Indonesia di Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi II berlangsung selama empat hari pada 18-21 Juli 2024.
Ia mengharapkan ilmu yang diperoleh dapat dimanfaatkan para santri, khususnya berdakwah pada era digital dengan penuh perjuangan dan semangat tidak pernah putus.
Tak hanya itu, ia menginginkan konten dakwah yang kreatif, inspiratif, dan paling menarik terus diciptakan bentuk langkah efekti penyebaran nilai Islam secara luas.
Para santri menjadi harapan demi melakukan pembangunan komunitas online karena dianggap sebagai pionir dalam menyebarkan dakwah Islam.
Pada kesempatan yang sama, Sandiaga Uno memberikan apresiasinya terhadap praktik digitalisasi yang masih berjalan baik dilakukan oleh Ponpes Assalafiyah Mlangi II.
Sebanyak 14 aplikasi mendukung proses pendidikan dan administrasi mencatat menghasilkan nilai perputaran Rp1,9 miliar.
"Ini luar biasa, ada 14 aplikasi yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yang sudah ada di sini. Mulai dari untuk laundry, pembayaran, absen, kantin, dan sebagainya," jelasnya.
"Jadi ini selain memudahkan keseharian dari para santri dan para guru-guru juga bisa menghasilkan keuntungan yang luar biasa," lanjutnya.
Sementara, Direktur Pendidikan Ponpes Assalafiyah Mlangi II, KH. Irwan Masduki turut memberikan apresiasinya mengenai pengembangan ponpes mengarah digitalisasi dan inovasi sejalan dengan program Santri Digitalpreneur Indonesia.
"Sehingga kami sebagai santri yang dulu gaptek (gagap teknologi), Alhamdulillah sekarang sudah bisa berkontribusi dalam bidang ekonomi kreatif berbasis digital di tengah masyarakat," ungkap Irwan.
Irwan menjelaskan pengelolaan sampah warga menjadi titik fokus pengembangan aplikasi dilakukan oleh Ponpes Assalafiyah Mlangi II.
Pengelolaan terseut bentuk upaya mengatasi permasalahan sampah yang tersebar di wilayah Yogyakarta.
"Sampah kami jadikan komoditas, artinya dari pengelolaan sampah secara digital kami sudah bisa mengambil keuntungan yang tidak sedikit dan ini akan kami tularkan ke banyak komunitas," tandasnya.
(apo/hap)
Load more