Jakarta, tvOnenews.com-- Momen 5 tokoh Nahdliyin bersama Presiden Israel, Isaac Herzog beberapa waktu lalu diunggah oleh Zainul Maarif viral di Media Sosial (Medsos).
Efek dari kepergian 5 tokoh Nahdliyin yang ke Israel itu, nama Nadhlatul Ulama (NU) jadi sorotan publik. Bahkan tak jarang ada yang menjatuhkan ormas islam ini di medsos.
Melihat kasus 5 tokoh Nahdliyin yang menuai kontroversi di tengah publik dan medsos ini, Ulama Indonesia Buya Yahya pun ikut menyorotinya.
Dalam ceramahnya diunggah di YouTube Al-Bahjah TV, Buya menjelaskan agar publik tidak langsung menjudge atau mengaitkan nama NU pada kepergian 5 tokoh Nahdliyin ke Israel.
Foto momen 5 Tokoh Nahdliyin bertemu Presiden Israel
dok.medsos X
Lebih jelas, Buya meminta publik harus bisa membedakan antara organisasi NU dengan oknum orang perorang di dalam NU.
“Kita harus bisa membedakan antara ajaran Islam dan orang muslim yang bermaksiat. Jangan setiap kejadian kemaksiatan orang Islam lalu dinisbatkan kepada Islam,” kata Buya Yahya dikutip, Senin (22/7/2024).
"Maka kalau ada orang-orang di dalam NU melakukan suatu yang tidak benar, kita harus cerdas dong jangan langsung kita mengatakan NU nggak itu benar. Ya boleh kecewa, tapi kita punya batasan-batasan dong,” jelasnya.
Oleh karenanya, Buya Yahya berpesan agar publik tidak mengolok-olok NU karena perlakukan oknum di dalamnya.
“Ini kesempatan kita untuk membedakan. Makanya bisa saja dalam Islam nanti ada orang-orang buat jahat, tapi jangan langsung dikatakan Islam seperti itu,” pesan Buya Yahya
"Di dalam NU mungkin ada selain mereka itu orang-orang yang keluar dari jalur NU tapi mengaku NU. Memang tumbuh besar di NU, tapi perilaku mereka jauh dari NU Kita harus membedakan ini orang per orang, jangan dikatakan itu adalah NU,” ungkap Buya
Perlu diketahui, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta KH Samsul Ma'arif kalau mereka berkunjung dan berjejaring ke Israel.
"Kami, PWNU dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah melakukan rapat tadi memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jakarta," kata Kiai Samsul di Kantor PWNU Jakarta, dikutip Senin (22/7/2024).
Sementara keempat tokoh Nahdliyin yang dipecat, antara lain: Zainul Maarif, juga Mukti Ali Qusyairi, Roland Gunawan, dan Sapri Saleh.
Sebagaimana diketahui, keempat orang itu, dikatakan terlibat dalam organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim).
Kiai Samsul bahwa organisasi Rahim yang menaungi 4 pengurus LBM PWNU Jakarta memiliki keterkaitan, dan komunikasi dengan pihak Israel.
"Jadi empat orang ini diberhentikan dari kepengurusan LBM PWNU DKI Jakarta. Saya menyampaikan hasil rapat antara jajaran syuriyah dan tanfidziyah PWNU DKI Jakarta," jelasnya.
"Ya ada keterkaitan lah, ada keterkaitan komunikasi dengan pemberangkatan. Ada komunikasi dengan pihak Israel," tegasnya. (Klw)
Load more