tvOnenews.com - Sudah menjadi hal lumrah bagi wanita memakai makeup setiap hari agar tampil percaya diri.
Bahkan tak jarang ada pekerjaan yang mengharuskan pekerja wanitanya memakai makeup untuk menunjang penampilan.
Bagi wanita muslim, saat memakai makeup dan sudah datang waktu salat, pastinya harus segera wudhu.
Pada suatu kesempatan, Buya Yahya menjelaskan sah atau tidak wudhu dan salat saat masih menggunakan makeup.
Mulanya, ada jemaah yang bertanya kepada Buya Yahya soal perusahaan yang mewajibkan makeup, dan bagaimana agar wudhu tetap sah.
“Kerja di suatu perusahaan di mana yang perusahaan itu mewajibkan bermakeup tebal. Jadi setiap kali ingin salat dia itu selalu was-was, ketika wudhu mungkin nggak sempurna karena makeup menempel, kalau dihapus takut tidak keburu waktunya,” ujar seorang jemaah wanita.
Buya Yahya lantas memberikan beberapa solusi bila merasa khawatir saat wudhu dan salat tidak sah karena makeup.
“Solusi praktis dan pertama adalah jangan bekerja di tempat seperti itu. Anda bekerja karena tabarruj, berdandan yang berlebihan itu sendiri kan juga dipermasalahkan,” kata Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, seorang wanita boleh berdandan sepuasnya untuk menyenangkan suami.
Namun, bila tidak diperlukan sebaiknya berdandan dengan batasan karena dikhawatirkan akan mengundang zina.
“Memang wanita harus tampak cantik, kalau memang ada hal-hal yang mengganggu urusan ibadah, berpikirlah untuk cari pekerjaan yang sekiranya di situ terhormat,” terang Buya Yahya.
Meski begitu, Buya Yahya memberikan opsi atau saran lain bila seseorang masih belum dapat keluar dari pekerjaannya dan mendapat pekerjaan yang lebih baik.
“Opsi selanjutnya adalah harus yakin bahwasanya salat itu penting, harus rela menghapus bedak demi keabsahan salat. Sebab bedak memiliki bentuk dan ada warnanya,” tutur Buya Yahya.
“Kalau sebelum dibersihkan kita basuh, maka air yang kita basuhkan akan bercampur dengan bedak maka itu tidak sah. Airnya menjadi air yang suci namun tidak mensucikannya,” sambungnya.
Selain itu, Buya Yahya juga menyebut wudhu masih menggunakan makeup akan menghalangi air ke kulit sehingga membuat wudhu tidak sah. Jika wudhu tidak sah, maka salat juga tidak diterima.
“Kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang menghalangi, kalau bedaknya bedak tempelan semacam dempul pasti nggak sah karena air bercampur warna dengan bedak,” ungkap Buya Yahya.
Oleh karena itu, jika seseorang masih ingin tetap bekerja di tempat yang sama, maka ia harus rela berkorban untuk menghapus makeupnya sebelum wudhu dan salat.
“Kalau memang harus bekerja di situ, belum ada tempat yang lain, salat harus bersihkan dari itu semuanya karena kita mencari Ridha Allah. Nggak sah kalau tidak dibersihkan,” jelasnya.
Buya Yahya lantas menyebut agama Islam sebenarnya mudah. Pada dasarnya, wanita tidak diwajibkan untuk bekerja karena itu adalah tugas suami.
Namun, bila seorang wanita ingin bekerja, tetap harus sesuai aturan dan menjaga kehormatannya.
“Sebagai seorang perempuan itu seharusnya nggak harus begitu, cukup cantik di rumahmu, nggak usah capek-capek bekerja itu tugas suami,” kata Buya Yahya.
“Cuman kita ingin menyempurnakan bolehlah menjadi wanita yang ikut berkarir, tetap ada aturan dan tata kramanya yaitu menjaga kehormatan, pekerjaan yang halal, terakhir menjadi tidak sombong,” jelasnya.
Seorang yang ingin tetap bekerja harus menomorsatukan ibadah. Jangan sampai hubungan kepada Allah SWT berantakan karena akan berdampak pada kehidupan.
“Jangan sampai berantakan urusannya kepada Allah, kalau sudah berantakan kepada Allah nanti lihat kebahagiaan nggak dikirim oleh Allah,” ujar Buya Yahya.
“Duit semakin banyak, rumah gede tapi kenapa gersang saja. Ribut sama suami akhirnya rumah menjadi maksiat,” pungkasnya. (adk)
Load more