Wa ātul-yatāmā amwālahum wa lā tatabaddalul-khabīṡa biṭ-ṭayyib(i), wa lā ta'kulū amwālahum ilā amwālikum, innahū kāna ḥūban kabīrā(n).
Artinya: "Berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah dewasa) harta mereka. Janganlah kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya (tindakan menukar dan janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya (tindakan menukar dan memakan) itu adalah dosa yang besar."
Sehingga ayat ke-2 An-Nisa juga mengingat bagaimana Allah SWT melarang untuk memakan sesuatu yang bukan Haknya.
Sebab tak tanggung-tanggung Allah SWT yang berjanji akan melaknat hambaNya.
Jik ada yang berani memakan hak orang lain, terlebih anak yatim piatu.
"Tindakan itu sama halnya menukar yang baik dengan yang buruk. Dan demikian pula, janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu dengan ikut memanfaatkan harta mereka demi kepentingan diri sendiri," sambungannya.
"Sungguh, tindakan menukar dan memakan itu adalah dosa yang besar. Jika kamu melakukan hal itu, kamu akan mendapat laknat dan murka dari Allah," jelas bunyi tafsir ayat 2 An-Nisa.
Load more