Ia pun turut merasakan kesombongan akan muncul terhadap orang yang ahli tahajud.
Kasus tersebut sering bermunculan dan terjadi ketika ada ahli tahajud terus memperlihatkan sikap sombongnya terhadap orang yang pendosa atau buruk di mata mereka.
Da'i kelahiran 29 Januari 1962 itu menyampaikan Allah SWT Maha Pembolak-Balikkan hati seseorang dan hal tersebut tidak diketahui kapan terjadi.
Ia berasumsi derajat orang yang selalu disepelekan langsung diangkat dibandingkan orang ahli tahajud sombong membutuhkan proses lama untuk mendapatkan hal tersebut.
Ia mengambil contoh terkait penafsiran ketika mengilustrasikan orang yang bersabar saat melakukan perjalanan ke padang pasir.
Orang tersebut menuju ke padang pasir menggunakan unta dan tiba-tiba kendaraan hewannya hilang.
Hal itu membuat orang tersebut pasrah dan hilang arah dengan cara menidurkan dirinya di bawah pohon.
Load more