Dalam membangun semangat perubahan cara berpikir tersebut, gairah (passion) dan ketekunan (perseverance) adalah bagian penting dari upaya untuk mengisi dan menjalani rutinitas. Dua hal ini oleh Angela Duckworth (Grit, 2016) disebut sebagai grit, sebuah kegairahan untuk terus berupaya dengan penuh semangat positif dan gelora ketekunan. Dalam bukunya, Duckworth menyatakan bahwa kunci keberhasilan usaha seseorang bukan (terutama) terletak pada kejeniusan orang tersebut, melainkan pada kombinasi unik antara gairah dan ketekunan dalam jangka panjang.
Grit, passion, dan perseverance tentu saja diperlukan bukan hanya untuk kepentingan personal dan pengembangan diri, namun juga kepentingan organisasi. Hanya saja, proses dan tahapan yang dilaluinya membutuhkan upaya lebih lanjut. Nilai-nilai positif tersebut, sebagaimana banyak disuarakan para pemikir dan ahli pengembangan diri serta penulis how to¸ tetap membutuhkan disiplin diri yang kuat untuk mewujudkan apa yang menjadi target diri.
Dalam konteks demikian, Robin Sharma (The 5am Club, Own Your Morning, Elevate Your Life, 2018), penulis terkemuka dunia dalam bidang leadership dan pengembangan diri, memberi tips yang sangat “Islami”. Betapa tidak, Robin Sharma dalam bukunya menekankan pentingnya menghargai waktu dengan memulai disiplin diri dari jam 5 pagi. Bangun pagi dan mempraktikkan apa yang disebutnya sebagai formula 20/20/20 akan sangat bermanfaat untuk disiplin diri dalam melewati rutinitas dan kesehatan.
Bangun pagi dan mempersiapkan diri dengan matang pada dasarnya adalah menghindari malam yang terbuang percuma dengan begadang yang tidak perlu dan bangun pagi untuk kesegaran diri dan pikiran. Islam bukan hanya mengajarkan bangun pagi untuk kesegaran diri dan pikiran. Islam bukan hanya mengajarkan tentang perlunya bangun pagi untuk mendirikan salat Subuh sesuai waktu, namun juga perlunya menyisihkan waktu tersendiri pada sepertiga malam untuk bermunajat dan tafakkur kepada Allah SWT. Jadi, ide Sharma bukanlah sesuatu yang bersifat baru bagi konsep ibadah, kebiasaan, dan praktik baik dalam Islam.
Waktu dan Disrupsi
Sesungguhnya, dalam tataran lebih jauh, disiplin diri sangat diperlukan dalam kontestasi personal dan lingkungan kerja. Dalam laman digital resminya, lembaga McKinsey (2021) mencatat bahwa keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk kontestasi personal dan lingkungan kerja berkembang dengan cepat dan memerlukan perhatian dan fokus tinggi. Dalam konstelasi kompetensi mengelola birokrasi, misalnya, hal demikian menjadi keharusan karena di tengah disrupsi teknologi informasi dan berbagai perkembangan lainnya, konteks pekerjaan dan kompetensi yang dibutuhkan di dalamnya makin didekatkan dengan adaptasi dan transformasi teknologi digital dan artificial intelligence (kecerdasan buatan).
Load more