Jakarta, tvOnenews.com - Al Kahfi adalah surah yang dianjurkan dibaca mulai malam jumat.
Surah Al Kahfi terdiri dari 110 ayat dan menceritakan empat kisah fitnah.
Kisah fitnah apa sajakah itu?
Berikut penjelasan Ustaz Firanda Andirja tentang empat kisah fitnah dalam Surah Al Kahfi.
Kisah tentang fitnah pertama yang terdapat dalam Surah Al Kahfi kata Ustaz Firanda Andirja adalah Ashabul Kahfi.
Ashabul Kahfi adalah kisah sekelompok pemuda yang menghindari kezaliman penguasa demi mempertahankan aqidah mereka kepada Allah SWT.
“Ashabul Kahfi adalah pemuda yang difitnah. Fitnah dengan dunia, dan difitnah untuk diasingkan dari kampungnya,” ujar Ustaz Firanda Andirja.
Kelompok pemuda itu lolos dan lebih memilih agama daripada hidup kaya.
Kisah tentang fitnah kedua dalam surah Al Kahfi adalah Shohibul Jannatain.
Kisah ini menceritakan dua sahabat yang diberikan rezeki dalam bentuk yang berbeda.
Pada zaman dahulu ada dua sahabat dimana yang satu beriman sementara temannya ingkar.
Namun dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan siapa mereka, baik nama atau di zaman siapa mereka hidup.
“Allah sebutkan shohibul jannatain, seseorang yang diberikan taman-taman yang indah, diberikan kekayaan namun tidak bersyukur maka jadilah dia orang yang kafir,” ujarnya.
Namun salah satunya ternyata tidak lolos dari fitnah.
Berikut ayat dalam Surah Al Kahfi yang berisi tentang Shohibul Jannatain.
جَعَلْنَا لأحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِن أعنابٍ وحَفَفْنَاهُمَا بِنَخْلٍ وجَعَلْنَا بينهما زَرْعًا * كِلتا الجنَّتَيْن آتتْ أُكُلَهَا ولم تَظْلِم منه شَيئًا وفَجَّرْنَا خلالهما نَهَرًا * وكان لهُ ثَمَرٌ
Artinya:
“Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu, dan dia mempunyai kekayaan besar.” (QS:Al-Kahfi | Ayat: 32-34).
Kisah yang keempat kata Ustaz Firanda Andirja adalah tentang fitnah ilmu.
Fitnah ilmu ini terjadi antara Nabi Musa As dan Nabi Khidir As.
“Nabi Musa As ketika ditanya adalah orang yang lebih alim dari engkau? Kata Nabi Musa bilang tidak ada,” ujarnya.
Namun ternyata pada kenyataannya ada yang lebih alim yaitu Nabi Khidir As.
“Maka Nabi Musa dengan penuh tawadhu berangkat. Ini fitnah ilmu,” kata Ustaz Firanda Andirja.
Namun setelah mendengar ada yang lebih alim daripadanya, Nabi Musa As menjadi sombong dan angkuh.
“Maka dia berjalan menuntut ilmu dari Nabi Khidir yang sebelumnya tidak ia kenal, yang derajatnya lebih rendah dari Nabi Musa,” jelas Ustaz Firanda Andirja.
Meski Nabi Musa As adalah Ulul Azmi, namun tetap mau menuntut ilmu dari Nabi Khidir As.
“Itulah contoh orang yang selamat dari fitnah ilmu,” kata Ustaz Firanda Andirja.
Kisah fitnah kedua dalam surah Al Kahfi adalah tentang seorang Raja Shaleh yang bernama Zulkarnain.
"Keempat tentang Zulkarnain, yang Allah berikan dia kekayaan yang luar biasa, kekuatan yang luar biasa, menundukkan berbagai macam bangsa-bangsa,” jelas Ustaz Firanda Andirja.
“Tapi kekuasaan tersebut tidak menjadikan dia membangkang,”sambungnya.
Namun Raja Zulkarnain malah malah menggunakan kekuasaannya untuk menolong sesamanya.
“Salah satunya ia menolong orang-orang dari Ya’juj dan Ma’juj,” tandas Firanda Andirja.
Dikisahkan, Zulkarnain adalah raja yang membangun tembok sebagai penghalang Ya’juj dan Ma’juj.
Namun dikatakan bahwa Zulkarnain bukanlah nama pribadi, melainkan sebuah julukan.
Hingga kini masih terus ditelusuri siapakah sebenarnya Raja Zulkarnain yang dimaksud dalam Surah Al Kahfi tersebut.
Wallahu’alam
(put)
Load more