"Pada pertengahan tahun 2000-an atau 2005 pro kontra kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memuncak dan bisa mengarah ke krisis politik," tuturnya.
"Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz yang juga menjadi Ketua Umum PPP, terlibat langsung dalam lobi-lobi untuk mengatasi krisis APBN sekaligus potensi krisis politik," lanjutnya.
Kala itu Hamzah Haz turut mencairkan suasana saat kehebohan masalah pergantian subsidi kepada barang dianggap langkah pemborosan dibandingkan kepada orang.
"Meskipun tidak populer kemudian menyetujui kenaikan harga BBM dengan alasan kenaikan tersebut sebagai pilihan rasional," imbuhnya.
Lanjut, ia menyebut pemimpin yang mendukung kebijakan berbasis evidence sudah melekat pada mendiang Hamzah Haz.
Didik berasumsi apabila partai politik mengerahkan politikus anti rasional akan hanya menyebabkan politik semakin krisis dan terjadinya masalah pada krisis ekonomi terhadap masyarakat melalui APBN.
"Apa yang dilakukan politisi sekarang ini? Mengeruk APBN dan mendulang utang di luar kemampuan membayarnya," tegasnya.
Load more