Savic berasumsi akses informasi melalui teknologi digital yang sudah sangat mudah berpotensi besar mendapat pandangan inklusif mengenai informasi tentang keagamaan untuk Gen Z.
"Namun, di sisi lain, mereka juga rentan terhadap informasi yang tidak benar jika tidak bersikap kritis," katanya.
Savic Ali menjelaskan bahwa secara umum praktik keagamaan Gen Z adalah moderat. Namun, ia mengamati peningkatan perdebatan agama yang sengit di kalangan Gen Z di dunia maya.
Menurut Savic, fenomena tersebut bentuk cerminan dari pencarian identitas dan ruang ekspresi bagi generasi muda.
Maka, Generasi Z membutuhkan pendampingan agar mampu beragama dan berinteraksi di dunia digital dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi.
"Generasi Z secara umum moderat, tapi masalahnya usil, ciri zaman ini, komen di media sosial," imbuhnya.
Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Depok Rida Hesti Ratnasari menjelaskan perebutan pengaruh terhadap generasi muda di kalangan kelompok Islam semakin intensif.
Load more