Jakarta, tvOnenews.com - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengabarkan sembilan warga di Jalur Gaza harus mengungsi akibat perang Hamas-Israel tidak kunjung selesai.
UNRWA menyatakan jumlah warga Gaza yang mengungsi di tengah peperangan Hamas-Israel sebanyak sembilan dari sepuluh orang.
Meski demikian, UNRWA menjelaskan mereka hanya bisa berpasrah diri dan hanya mengandalkan mencari tempat berlindung yang aman demi mempertahankan keluarga di Gaza.
"Tak satu pun dari tempat-tempat ini aman. Orang-orang tidak punya lagi tempat tujuan," kata UNRWA dalam unggahannya di media sosial X dikutip Sabtu (27/7/2024).
UNRWA sangat mengkhawatirkan kondisi warga di Jalur Gaza saat memberikan seruan agar Hamas-Israel melakukan gencatan senjata.
Sementara, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini memberikan penjelasannya bahwa, enam sampel polio tipe 2 telah ditemukan di sejumlah wilayah di Gaza.
"Untungnya, belum ada temuan kasus lumpuh."
"Ini adalah perkembangan serius lainnya dalam perjalanan penderitaan yang tidak pernah berakhir,” kata UNRWA lagi di media sosial X.
Philippe menjelaskan penyebab adanya polio karena kesehatan warga Gaza sudah berantakan akibat peperangan dan tidak mendapat pasokan bantuan kemanusiaan sejak wilayah perbatasan diblokade Israel.
"Polio muncul akibat sistem kesehatan yang berantakan, kurangnya air bersih dan peralatan yang higienis, pengungsian yang penuh sesak serta sanitasi yang sangat buruk," tuturnya.
Ia menuturkan bahwa, peperangan ini sangat berdampak terhadap vaksinasi di kalangan anak-anak.
"Akibat perang, vaksinasi di kalangan anak-anak turun dari level semi-universal menjadi lebih dari 85 persen karena orang-orang terus berpindah, menyelamatkan diri dari zona perang dan mencari tempat yang aman," jelasnya.
"Penyakit tidak mengenal orang. Mereka tidak mengenal batas negara atau membutuhkan visa atau izin untuk bepergian," imbuhnya.
Ia pun mengabarkan bahwa polio yang tersebar di wilayah Gaza dan sekitarnya masih bisa ditangani melalui kampanye vaksinasi untuk menjangkau semua anak di mana pun mereka berada.
"Gencatan senjata dan peningkatan alur vaksin dapat mencegah hal itu”, tandas Lazzarini.
(ant/hap)
Load more