Jakarta, tvOnenews.com-- Makhluk Allah SWT yang paling sempurna dipahami ialah manusia, dengan memiliki akal, budi pekerti, panca indra yang lengkap serta kelebihannya.
Namun, kadang kala seseorang yang merasa sempurna atau memiliki kelebihan lupa untuk melihat ke bawah untuk bersyukur.
Dengan begitu, sering dijumpai orang berbuat maksiat ataupun kesalahan.
Dalam Surah An-Nisa ayat 28 akan dijelaskan soal Allah SWT memberikan keringanan pada hambaNya tapi tidak pada mereka seperti ini, sebagai berikut:
يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا
Yurīdullāhu ay yukhaffifa ‘ankum, wa khuliqal-insānu ḍa‘īfā(n).
Artinya: "Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia diciptakan (dalam keadaan) lemah."
Dalam tafsirnya Kemenag, disampaikan: Allah juga hendak memberikan keringanan atas beban yang dipikulkan-Nya kepadamu.
Oleh sebab itu, ketahuilah bahwa karena manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan bersifat lemah, maka tidak ada hukum-Nya yang di luar kemampuan manusia untuk memikulnya.
Sementara dalam tafsir Tahlili, sebagai berikut:
Allah menghendaki keringanan bagi kaum Muslimin, karena itu membolehkan mereka yang kurang sanggup memberi belanja kepada perempuan merdeka untuk menikahi seorang hamba sahaya. Allah memberitahukan pula bahwa manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah, terutama dalam menghadapi godaan hawa nafsunya.
Oleh karenanya hendaklah kaum Muslimin menjaga dirinya agar jangan sampai melakukan pelanggaran, seperti berzina dan lain sebagainya. Ini semua dalam rangka membentengi manusia dari pengaruh setan dan hawa nafsu yang dapat menjerumuskannya. Manusia harus menyadari kelemahan dirinya, karena itu perlu membentengi diri dengan iman yang kuat dan perlu mengetahui tuntunan Allah dan cara-cara mengatasi godaan hawa nafsunya.(Klw).
Waallahualam
Load more