Jakarta, tvOnenews.com-- Kabar duka datang dari Bukittinggi, Sumatera Barat yang dikabarkan ada 2 oknum guru telah mencabuli 40 Santri atau siswa.
Hal ini terungkap oleh Kepolisian Resor Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar). Disampaikan pihak kepolisian berhasil mengungkap setelah penyelidikan ke Pondik Pesantren (Ponpes) yang berada di Kecamatan Canduang itu sejak awal Juli.
Sekitar 40 santri menjad korban. Hal ini mengundang perhatian publik.
"Setelah laporan di awal Juli, kami amankan RA dan meminta keterangan santri lainnya yang ternyata ada satu lagi pelaku yang juga seorang pendidik di pesantren yang sama," ujar kepolisian.
Pelaku RA (29) dan AA (23) ditangkap setelah adanya laporan dari keluarga korban ke Polresta Bukittinggi dengan LP Nomor: 80 VII/2024. Keduanya ternyata telah menjalankan aksinya sejak 2022," kata Kepala Polresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati, Jumat (26/7/2024).
"Modusnya pelaku meminta para korban datang untuk dipijat kemudian diancam tidak naik kelas. Beberapa korban ada yang sampai disodomi," ungkapnya.
Sehubungan dengan ini, mengingatkan pada firman-Nya Allah SWT soal larangan adanya perilaku pencabulan dan hubungan sejenis (lesbi, homoseksual atau LGBT semacamnya). Seperti,kasus cabuli 40 santri di Bukittinggi oleh 2 oknum guru.
( 33 : األعراف ) ت َعْلَمُونَلَى اهللِمَا الَاْلَْقِّوَأَنْتُشْرِكُوا بِاهللِمَا َلَْي ُن َزِّلْبِهِسُلْطَانًا وَأَنْت َقُولُوا عَقُلْإَِّنََّا حَرَّمَرَِّبَِّالْفَوَاحِشَمَا ظَهَرَمِن ْهَا وَمَا بَطَنَوَاْإلِْثَْوَالْب َغْيَبِغَريِْ:
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku telah mengharamkan perbuatan keji yang nampak dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan)
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengadaadakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al-A'raf).
Sementara, kata MUI surah terkait dosa yang didapatkan ialah dosa besa dan bisa dilaknat Allah SWT, sebagai berikut:
صَلَّى اهللُعَلَيْهِقَالَرَسُولُاهللِ: أَنَّهُسَِعَجَابِرًا ي َقُولُعَنْعَبْدِاهللِبْنَِمَُمَّدِبْنِعُقَيْلٍ
( رواه الرتمذي )
Dari 'Abdullah ibn Muhammad ibn 'Uqail, bahwasanya ia mendengar;
Jabir berkata: Rasulullah SAW. bersabda: "Sesungguhnya apa yang saya khawatirkan menimpa umatku adalah perbuatan umat Nabi Luth. (HR.At-Tirmidzi).
( رواه النسائي وأْحد ) ". لُوطٍ، لَعَنَاهللُمَنْعَمِلَعَمَلَق َوْمِلُوطٍعَمَلَق َوْمِلُوطٍ، لَعَنَاهللُمَنْعَمِلَعَمَلَق َوْمِلَعَنَاهللُمَنْعَمِلَ" : قَالَأَنَّرَسُولَاهللِصَلَّى اهللُعَلَيْهِوَسَلَّمَما رَضِيَاللَّهُعَنْه عَنِابْنِعَبَّاسٍ
Dari Ibn 'Abbas, bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda: "Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan umat Nabi Luth, Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan umat Nabi Luth, Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan umat Nabi Luth". (HR. An-Nasai dan Ahmad)
Dalam FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA, Nomor 57 Tahun 2014 Tentang LESBIAN, GAY, SODOMI, DAN PENCABULAN disampaikan kalau hukuman pada tersangka bisa sampai yang terberat yaitu hukuman mati.
Hal ini disampaikan dalam ketentuan hukum poin 6 sampai 10. "Pelaku sodomi dikenakan hukuman ta’zir yang tingkat. Lalu, hukumannya maksimal hukuman mati. Kemudian, Aktifitas homoseksual selain dengan cara sodomi (liwath) hukumnya haram dan pelakunya dikenakan hukuman ta’zir," bunyi ketentuan hukum poin 6 sampai 8 dikutip Senin (29/7/2024).
"Pelaku pencabulan sebagaimana dimaksud pada angka 8 dikenakan hukuman ta’zir.
Pada poin 10 dalam hal korban dari kejahatan (jarimah) homoseksual, sodomi, dan pencabulan adalah anak-anak, pelakunya dikenakan
pemberatan hukuman hingga hukuman mati," jelas MUI dalam fatwanya dalam point 9 sampai 10. (Klw)
waallahualam
Load more