Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, pertimbangan ormas yang dipimpinnya untuk mengelola tambang dilakukan tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Selain itu Haedar memastikan, Muhammadiyah akan mengembalikan IUP apabila kemudian hari lebih banyak mafsadatnya.
“Apabila kita pada akhirnya menemukan bahwa pengelolaan tambang itu lebih banyak mafsadatnya, artinya banyak keburukannya untuk lingkungan sosial dan lingkungan hidup serta berbagai aspek lainnya Muhammadiyah juga sepakat mengembalikan IUP itu,” tandas Haedar, sebagaimana dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.
Haedar kemudian mengatakan, kesiapan Muhammadiyah menerima IUP ini juga dilandasi pertimbangan pokok.
Adapun pertimbangan pokok itu yaitu ingin mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial untuk orang banyak.
Selain itu, Haedar juga mengatakan Muhammadiyah juga ingin menjadi role model dalam pengelolaan sumber daya alam yang tidak mengesampingkan aspek lingkungan, sosial, dan keadilan.
“Poin penting bagi kami yang menjadi satu kesatuan agar publik tahu, bahwa kita tidak asal menerima soal pengelolaan tambang ini tetapi juga kita menghargai political will pemerintah untuk menjadikan tambang lewat PP Nomor 25 untuk usaha untuk kesejahteraan sosial lewat organisasi kemasyarakatan,” tandas Haedar.
Haedar kemudian mengatakan, Muhammadiyah merupakan organisasi besar dan berpengalaman dalam amal usaha.
Sementara, kata Haedar, keuntungan yang didapatkan dari hasil mengelola tambang akan dikembalikan dalam wujud program pemberdayaan masyarakat dan lain sebagainya.
Load more