Jakarta, tvOnenews.com - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berkunjung ke kota Majdal Shams salah satu tempat diduduki Israel terletak di Dataran Tinggi Golan Suriah.
Benjamin Netanyahu mendapat aksi protes dari demonstran Druze yang mengecap PM Israel itu sebagai "pembunuh" saat tiba di kota Majdal Shams pada Senin (29/7/2024).
Para demonstran dari komunitas Druze menyerukan Benjamin Netanyahu dengan ucapan pembunuh terdengar dalam klip vide yang beredar di platform media sosial.
"Orang ini (Benjamin Netanyahu) tidak akan masuk ke sini," ujar salah satu demonstran Druze dikutip tvOnenews.com, Selasa (30/7/2024).
Diketahui, Benjamin Netanyahu berkunjung ke wilayah Golan Suriah mempunyai tujuan turut mengucap belasungkawa terhadap 12 orang yang tewas akibat serangan rudal pada Sabtu (27/7/2024) lalu.
Demonstran suku Druze melakukan aksi protes saat PM Israel Benjamin Netanyahu berkunjung ke Dataran Tinggi Dolan Suriah. (Antara/Anadolu)
Benjamin Netanyahu mendapat pendampingan dari kepala dinas keamanan dalam negeri Shin Bet, Ronen Bar.
Berdasarkan laporan dari lembaga penyiaran publik Israel KAK, Netanyahu melakukan peletakkan karangan bunga terletak di taman bermain yang menjadi target sasaran serangan rudal.
Kedatangannya menyoroti bahwa Israel menuduh bahwa serangan tersebut berasal dari Hizbullah.
Meski demikian, kelompok Lebanon tersebut membantah untuk bertanggung jawab dalam serangan mematikan itu.
PM Israel itu pun memberikan sumpahnya kepada Hizbullah bahwa kelompok Lebanon tersebut akan dibayar dengan "harga yang mahal" atas serangan rudal tersebut.
Serangan rudal di Kota Majdal Shams menjadi tempat mayoritas suku Druze pada Sabtu, 27 Juli 2024 membuat ketegangan antara kelompok Hizbullah dan Israel meningkat.
Radio Angkatan Darat Israel berasumsi bahwa, militer Israel telah merancang rumusan dalam membentuk skenario untuk kemungkinan serangan terhadap Hizbullah.
Militer Israel juga sedang melakukan pembahasan terkait rencana tersebut secara politis untuk mengontrol pada situasi ketegangan ini.
Serangan tersebut berawal dari pemicu di tengah agresi Israel yang semakin memanas di Gaza.
Terkini, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 39.300 warga Gaza sejak Oktober 2023 lalu.
(ant/hap)
Load more