Jakarta, tvOnenews.com - Pimpinan Baznas RI Bidang SDM, Keuangan, dan Hukum Nur Chamdani menyoroti era digital menjadi pemicu bocornya pelindungan data pribadi pengirim dan penerima zakat.
Ia menyampaikan Baznas terus memberikan prlindungan data pribadi di tengah proses pengelolaan zakat, khususnya untuk muzaki dan mustahik.
"Baznas berupaya membangun tata kelola data yang baik dalam organisasi pengelola zakat, sehingga data pribadi muzaki dan mustahik dapat dikelola secara aman dan bertanggung jawab," ujar Nur Chamdani dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (30/7/2024).
Ia menyatakan Baznas RI terus memberikan komitmennya dalam menjaga data pribadi sebagai hak privasi para muzaki.
Hal ini bertujuan agar kenyamanan dalam proses penyaluran zakat tetap dirasakan oleh muzaki.
Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Bidang SDM, Keuangan dan Umum Nur Chamdani. (ANTARA/Budi Candra Setya/tom)
Nur juga menyebut bahwa, Lembaga Amil Zakat (LAZ) berperan penting dalam peningkatan berkolaborasi dengan pemerintah.
Ia menjelaskan kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi upaya pihaknya terus melindungi data pribadi masyarakat.
Terutama data pribadi mereka menjadi perhatian bersama dalam konteks pengelolaan zakat.
"Kami juga memastikan pengelolaan zakat dilakukan secara profesional dan transparan, sehingga dapat mendukung pengembangan Baznas dan LAZ sebagai lembaga utama menyejahterakan umat," terangnya.
Pimpinan Baznas RI Bidang SDM, Keuangan, dan Hukum itu menyampaikan harapannya kepada seluruh LAZ di Indonesia selalu profesional dalam mengelola zakat.
Menurutnya, tujuan tersebut menciptakan pengelolaan zakat yang aman, transparan, dan akuntabel, serta berorientasi terhadap Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi.
Sementara, Ketua Tim Tata Kelola Pelindungan Data Pribadi, Kemenkominfo RI Hendri Sasmita Yuda memberikan tanggapannya terkait perlindungan data pribadi muzaki dan mustahik.
Hendri menuturkan pentingnya membuat langkah-langkah operasional dalam Pelindungan Data Pribadi dalam Pengelolaan Zakat.
Hendri juga menambahkan transparansi pengelola zakat bagian yang sangat penting.
Ini memudahkan dalam pendataan pengumpulan zakat dengan basis data muzaki. Hal itu membuat mereka bisa mempercayai dan memberikan rasa aman dan pelindungan data pribadi bagi muzaki.
Ia menyoroti perlindungan data ini salah satunya mengenai laporan keuangan pengumpulan zakat, untuk pencatatan zakat yang terkumpul dan mudah diakses oleh muzaki.
"Langkah-Langkah operasional ini sangat penting guna memperkuat kepercayaan muzaki terhadap lembaga pengelola zakat. Oleh karena itu, kita tentunya harus menjamin keamanan hak-hak privasi muzaki," tandasnya.
(ant/hap)
Load more