Maka, tafsir Surah Al-Baqarah ayat 19 menjadi lanjutan pembahasan menarik untuk menerangkan gambaran orang munafik yang mempermainkan keimanan terhadap orang mukmin.
Dikutip tvOnenews.com dari kanal resmi Quran Kementerian Agama (Kemenag) RI, tafsir Surah Al-Baqarah ayat 19 mengenai setelah kegelapan datang adanya ancaman bagi orang munafik.
اَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ فِيْهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعْدٌ وَّبَرْقٌۚ يَجْعَلُوْنَ اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِۗ وَاللّٰهُ مُحِيْطٌۢ بِالْكٰفِرِيْنَ
Au kasayyibim minas-samaa'i fiihi zulumaatuw wa ra‘duw wa barq, yaj‘aluuna asaabi‘ahum fii aazaanihim minas-sawaa‘iqi hazaral-maut, wallaahu muhiitum bil- kaafiriin.
Artinya: "Atau, seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit yang disertai berbagai kegelapan, petir, dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya (untuk menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir." (QS. Al-Baqarah, 2:19)
Tafsir ayat 19 melihatkan orang munafik masih belum sadar akan adanya bahaya yang mengancam mereka.
Load more