Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan pihaknya tidak pernah memberikan instruksi ke seluruh jajarannya soal video kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji.
Juru bicara Kemenag Annas Hasbie menanggapi hal tersebut lantaran pihaknya tidak mengeluarkan instruksi kepada jajaran dari pusat hingga daerah akibat surat dari Kepala Kemenag Bintan kepada Ketua MUI Bintan beredar terkait permohonan video kesuksesan haji tersebut.
"Tidak ada instruksi dari Kementerian Agama pusat agar jajaran di daerah membuat permohonan video dengan arahan seperti tertulis di surat Kankemenag Bintan yang sedang viral," kata Anna Hasbie di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Meski demikian, Juru bicara Kemenag itu menjelaskan bahwa sejumlah masyarakat dan jemaah memberikan apresiasi sebagai bentuk kesuksesan dalam menjalankan penyelenggaraan ibadah haji 2024.
Para jemaah mengakui mendapat pelayanan yang baik saat mereka beribadah di Tanah Suci.
Ia menyebut jemaah dan masyarakat terus memberikan hasil penyelenggaraan haji sampai saat ini meski Menag Yaqut Cholil Qoumas telah menutup operasional ibadah haji pada 25 Juli 2024 lalu.
Menurutnya, testimoni dari masyarakat dan jemaah dijadikan bahan evaluasi untuk melaksanakan penyelenggaraan ibadah haji tahun depan.
"Atas antusiasme masyarakat itu, kami minta agar testimoni dari stakeholders itu dikumpulkan untuk dipublikasikan sekaligus sebagai bagian dari evaluasi. Sebab, selain apresiasi, ada juga testimoni yang bermuatan saran perbaikan," jelasnya.
Tak hanya itu, ia menjelaskan testimoni dari jemaah dan masyarakat terhadap kesuksesan penyelenggaraan haji sangat penting untuk bahan publikasi.
Hal ini bertujuan agar masyarakat mendapat informasi soal penyelenggaraan haji dari berbagai perspektif dilontarkan oleh semua pihak.
"Masukan yang didapat dari berbagai testimoni itu akan kami susun sebagai rekomendasi agar bisa ditindaklanjuti kemudian," tuturnya.
Ia menambahkan kesuksesan ini tidak terlepas dari penerapan banyak inovasi baru.
Hal ini membuat penyelenggaraan haji berjalan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Ia memaparkan bahwa Indonesia pada tahun ini pertama kali mendapat kuota tambahan hingga 20.000.
Kemudian, Indonesia juga mendapat jatah pertama kali menggunakan layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi di antaranya Bandara Soetta, Adi Soemarmo Solo, dan Djuanda Surabaya.
Dari Kemenag menerapkan inovasi baru telah berhasil membuat jemaah haji Indonesia tidak menempati Mina Jadid.
Adapun bidang konsumsi telah memberikan layanan katering secara penuh selama jemaah Indonesia berada di Makkah dengan total pendistribusian 17.492.983 boks.
"Tahun ini kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis. Ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang. Ada sekitar 51.899 orang yang terdaftar menjalani skema ini," tandasnya.
(ant/hap)
Load more