Jakarta, tvOnenews.com - Rusia turut menyoroti kematian Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh yang telah dibunuh oleh Israel.
Rusia mengecam Israel telah membunuh Ismail Haniyeh dengan rudal berpemandu di tempat penginapan pribadinya di Teheran, Iran.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov menyampaikan tewasnya Ismail Haniyeh atas serangan rudal Israel hanya memperburuk ketegangan sekaligus pembunuhan politik.
"Ini semua sangat buruk. Ini adalah pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima," ujar Bogdanov kepada kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti dikutip tvOnenews.com, Rabu (31/7/2024).
Bogdanov mengatakan serangan rudal Israel menewaskan Ismail Haniyeh akan memperpanjang eskalasi peperangan yang semakin meningkat.
"Dan ini akan menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut," tutur Wakil Menteri Luar Negeri Rusia itu.
Tak hanya itu, ia menyebutkan serangan yang menewaskan pimpinan Hamas tersebut mempengaruhi adanya dampak negatif pada negosiasi di Doha.
Ia menanggapi hal tersebut sejak kelompok pejuang Palestina, Hamas melaporkan Haniyeh tewas akibat serangan udara Israel pada Rabu, 31 Juli 2024 pagi.
Dilansir dalam sebuah pernyataan Hamas dari Telegram, kelompok pejuang Palestina juga memberikan laporan bahwa pimpinannya tewas di tempat kediaman pribadinya terletak di Teheran, Iran.
Haniyeh tewas setelah memenuhi panggilan dalam pelantikan Presiden Iran yang baru.
"Hamas berduka cita atas meninggalnya sang martir, Mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan ini, yang tewas dalam serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran," terang Hamas.
Meski demikian, otoritas Israel masih belum mengeluarkan pengumuman perihal tewasnya Haniyeh di Teheran.
Kemudian, televisi pemerintah Iran juga melaporkan terkait penyelidikan serangan menyebabkan Haniyeh tewas di Iran.
Penyelidikan kematian Haniyeh masih berlangsung dan perihal hasil penyebabnya akan segera diumumkan secepatnya.
(ant/hap)
Load more