Jakarta, tvOnenews.com-- Dalam surah An-Nisa ayat 48 melanjutkan dari penjelasan ayat sebelumnya terkait Yahudi, sekarang perjelas hukum Allah SWT.
Pada ayat 48 ini lebih dipertegas kalau hukuman Allah SWT itu nyata terhadap orang-orang yang syirik.
Berikut bacaan ayat 48, dikutip dari Qur'an Kementerian Agama (Kemenag):
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
Innallāha lā yagfiru ay yusyraka bihī wa yagfiru mā dūna żālika limay yasyā'(u), wa may yusyrik billāhi fa qadiftarā iṡman ‘aẓīmā(n).
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar."
Dalam tafsir singkat Kemenag, disampaikan: boleh jadi karena orang-orang Yahudi merasa sebagai umat pilihan Tuhan, sehingga mereka beranggapan kalaupun mereka membuat kedurhakaan pasti akan diampuni oleh Allah.
Maka dalam ayat ini, mereka diperingatkan dengan keras bahwa hal itu tidak akan terjadi.
Sesungguhnya Allah Yang Mahaperkasa tidak akan pernah mengampuni dosa karena mempersekutukan-Nya, yakni dosa syirik, dan Dia mengampuni apa, yakni dosa, yang selain syirik itu bagi siapa yang Dia kehendaki.
Dengan ini, Allah SWT mengingatkan barang siapa mempersekutukan Allah dengan yang lain, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar dan menganiaya diri sendiri. (Klw)
Waallahualam
Load more