وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
Wa in kuntum fii raibim mimmaa nazzalnaa ‘alaa ‘abdinaa fa'tuu bisuuratim mim mislih, wad‘uu syuhadaa'akum min duunillaahi in kuntum saadiqiin.
Artinya: "Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang apa (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad), buatlah satu surah yang semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar." (QS. Al-Baqarah, 2:23)
Ayat ini mempunyai makna kandungan yang menjelaskan bahwa orang-orang musyrikin masih meragukan kebenaran Allah SWT sudah dijelaskan dalam Al-Quran.
Sesungguhnya kebenaran menjadi penjelasan dalam Al-Quran tidak ada keraguan disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT memberikan kebenaran secara nyata yang dapat dibuktikan oleh mereka.
Maka, mereka mendapat perintah dari-Nya untuk membuat satu surah mengandung sastra, makna kandungan dari hukum, nilai-nilai moral, dan berbagai petunjuk dalam Al-Quran.
Load more