tvOnenews.com - Zikir setelah shalat fardhu menjadi penyempurna amalan ibadah seseorang yang masih kurang.
Zikir juga berfungsi sebagai amalan seseorang menunjukkan ketaatannya kepada Allah SWT setelah mengerjakan shalat fardhu.
Tak hanya itu, zikir menjadi bentuk doa seseorang setelah shalat fardhu agar terus mendapatkan ketenangan hati.
Meski demikian, bacaan zikir setelah shalat fardhu mempunyai urutan sesuai anjuran yang harus diketahui bersama.
Hal ini membuat seseorang harus mengetahui urutan zikir agar tidak salah dalam membacanya setelah shalat fardhu.
Ilustrasi mengamalkan zikir setelah melaksanakan shalat fardhu. (Istimewa)
Dikutip tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Audio Dakwah, Minggu (4/8/2024), Ustaz Adi Hidayat membocorkan amalan zikir setelah shalat fardhu agar sesuai urutan.
Menurutnya, urutan zikir menjadi faktor penting agar segala keutamaannya tetap diraih oleh umat Muslim yang mengamalkannya ketika selesai shalat fardhu.
Ia mengatakan urutan zikir sangat membantu bagi orang yang mempunyai hajat mendapat keutamaan sesuai keinginannya.
Urutan Zikir yang Benar Setelah Menunaikan Shalat Fardhu
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwasanya istighfar sangat membantu untuk menghilangkan segala dosa.
Pendakwah asal Pandeglang itu mengatakan seseorang yang mengamalkan zikir sehabis shalat wajibnya harus benar-benar dirasakan terutama punya banyak dosa kepada Allah SWT.
"Istighfar artinya minta ampun. Orang minta ampun sadar akan dosa. Karena itu, ketika Anda istighfar, sambil Anda rasakan punya dosa apa sampai Anda beristighfar," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Ia pun menyatakan bacaan istighfar menjadi amalan pertama kali saat seseorang berzikir usai shalat fardhu.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Astaghfirullahaladziim, alladzii laa ilaha illa huwal hayyul qayyuum wa atuubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya."
Ustaz Adi Hidayat menganjurkan setelah istighfar sebaiknya dilanjutkan bacaan zikir ini biasa diamalkan Rasulullah SAW saat selesai shalat fardhu.
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Allahumma antassalam waminkassalam tabarakta ya dzaljalali wal ikram.
Artinya: "Ya Allah, Engkaulah yang selamat dari kejelekan, kekurangan dan kerusakan, dan dari-Mu keselamatan. Maha berkah Engkau wahai zat yang Maha Agung dan Maha Baik."
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan urutan kedua melantunkan kalimat "Laa Ilaha Illallah Wahda Laa Syarika Lah".
قَالَ لا إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ؛ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika la, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qodir.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Ustaz Adi Hidayat merincikan amalan empat ayat dan surat terpilih di Al-Quran di antaranya Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas.
Ia mengingatkan empat ayat dan surat tersebut harus selalu diamalkan setelah shalat fardhu meski bacaannya sering dianggap sepele.
Menurutnya, bacaan ini diletakkan pada pertengahan mengamalkan zikir usai ibadah fardhunya.
Ustaz Adi Hidayat menuturkan tiga bacaan utama dalam amalan zikir harus selalu diucap sebanyak 33 kali.
Tiga bacaan utama zikir tersebut meliputi "Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar".
Pendakwah kelahiran Pandeglang itu menyarankan agar seseorang memakai tasbih dan setiap ruas jari untuk perhitungan jumlah bacaan utama zikir ini.
Ustaz Adi Hidayat terus menyampaikan bahwa khusyuk saat berzikir menjadi faktor penting sebagai kesempurnaan amalan setelah shalat wajib.
Ia menegaskan bahwa orang yang khusyuk pikirannya akan sealu tersambung dengan Allah SWT.
"Jadi pada saat mengamalkannya keadaan Anda dekat dengan Allah," pesannya.
Ia mengambil contoh apabila seseorang mengucap "Alhamdulillah" maka pikirannya harus terkoneksi dengan makna kandungan dalam bacaan tersebut.
"Jadi kalau tiap hari Alhamdulillah tapi korupsi juga, menipu juga, pasti ada yang salah," tutupnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more