tvOnenews.com - Adzan Subuh menjadi tanda seorang muadzin menyampaikan bahwasanya waktu mengerjakan shalat fardhu telah tiba.
Adzan Subuh juga menjadi panggilan bagi umat Muslim segera mengerjakan shalat Subuh sebagai ibadah wajib pembuka dalam satu hari.
Adzan Subuh juga sebagai tanda untuk umat Muslim yang ingin menunaikan puasa sunnah atau Ramadhan agar menghentikan kegiatan makan-minum serta hawa nafsunya.
Namun, banyak orang berpendapat terkait pasangan suami-istri dibolehkan saat ingin hubungan intim sebelum waktu puasa tiba ditandai dengan adzan Subuh.
Sebagian orang lainnya berasumsi bahwa sebelum adzan Subuh sebaiknya suami-istri menahan hubungan intim mereka agar tetap menjaga kesucian ibadah puasa.
Ilustrasi suami-istri hubungan intrim sebelum waktu adzan Subuh dan puasa tiba. (Freepik)
Dikutip tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Al-Bahjah TV, Senin (5/8/2024), Buya Yahya menerangkan hukum hubungan intim sebelum waktu adzan Subuh dan puasa tiba.
Buya Yahya menyampaikan bahwasanya hubungan intim jika dilakukan oleh sepasang suami istri sangat dianjurkan untuk mereka.
Pendakwah bernama asli KH. Yahya Zainul Ma'arif itu menegaskan hukum suami-istri ingin berhubungan intim adalah sah dalam aturan agama Islam.
Menurutnya, suami istri telah memenuhi nilai ibadah sebagai cara mereka untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka melalui hubungan intim tidak sekadar tindakan fisik.
Kemudian, ia membahas soal salah satu pasangan suami istri mempunyai syahwat yang sudah tidak tertahan.
Hal ini membuat salah satu dari mereka mengajak bercinta terhadap pasangannya.
Ia menjelaskan jika suami istri tidak sengaja hubungan intim atau bercinta tidak akan berpengaruh terhadap puasanya.
Ia menganggap hal tersebut salah satu bentuk rezeki dianugerahkan untuk saling menjaga keutuhan rumah tangga mereka.
"Kalau berhubungan suami istri secara tidak sengaja setelah shalat Subuh itu rezeki," ujar Buya Yahya.
Pendakwah usia 50 tahun itu menegaskan puasanya tetap sah meski dalam keadaan tidak suci setelah bercinta dengan pasangannya.
Ia pun menyarankan keduanya langsung mandi agar tetap menjaga kesucian saat menjalani ibadah puasa sunnah atau wajibnya.
"Puasanya tetap sah dan tinggal mandi," katanya.
Meski begitu, ia tidak mengkhususkan suami istri langsung mandi jika berhubungan intim di bulan Ramadhan.
Ia menyarankan mandi untuk mensucikan diri sebaiknya ditunda dan jangan dilakukan pada saat tengah malam atau sebelum imsak.
Buya Yahya berpendapat bahwasanya mandi malam atau di waktu sepertiga malam sebelum adzan Subuh bisa menimbulkan penyakit.
"Kalau Anda berhubungan suami istri tidak serta merta harus mandi malam itu. Karena itu bisa sakit dan demam," imbuhnya.
Ia menganjurkan suami istri lebih baik mandi setelah imsak atau di waktu shalat Subuh.
Meski suami istri yang menginginkan mandi melalui sunnah-sunnahnya maka diperbolehkan asalkan tidak mandi junub.
"Jadi nggak apa-apa berhubungan suami istri, senangkan suami, habis itu mandinya nanti saat menjelang shalat Subuh," tuturnya.
"Enggak wajib langsung, tapi sunnah saja," tambahnya.
Ia menyoroti dari pihak istri juga tidak dianjurkan langsung mandi dan hukumnya diperbolehkan jika ingin mandi junub setelah adzan Subuh.
Ia menyatakan istri yang mengutamakan menyiapkan makanan dan minuman untuk suami saat sahur maka hukumnya sangat mulia.
"Sama kalau istri melayani suami, habis itu siapin makan sahur dan belum sempat mandi, ya tidak apa-apa. Mandinya nanti setelah selesai adzan," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more