tvOnenews.com - Waktu shalat Isya berawal dari tanda hilangnya awan merah di ufuk.
Hal ini menandakan awal waktu shalat Isya ketika jadwal Maghrib telah berakhir.
Adapun akhir waktu shalat Isya mempunyai sebutan ikhtiyar atau pilihan ditandai hingga sepertiga malam.
Namun, akhir waktu shalat Isya juga menunjukkan saat fajar kedua terbit biasa dikenal fajar shodiq.
Meski demikian, masih banyak orang meninggalkan shalat Isya karena disebabkan lalai dan lelah setelah bekerja dalam satu hari.
Hal ini membuat mereka terpaksa mengerjakan shalat Isya lewat dari jam 12 malam atau sudah berganti hari meski masih berada di waktu pelaksanaannya.
Beberapa orang menyebut sebaiknya hindari melaksanakan shalat Isya jika sudah melewati jam 12 malam.
Dikutip tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Senin (5/8/2024), Direktur Quantum Akhyar Institute itu menjelaskan tentang waktu shalat Isya dalam suatu kajiannya.
Ustaz Adi Hidayat menegaskan batasan akhir waktu shalat Isya menjadi ilmu penting yang harus diketahui umat Muslim.
Ia menjelaskan waktu shalat Isya sudah mempunyai aturan secara mutlak.
Waktu shalat fardhu sudah mutlak menjadi penjelasan dalam dalil Al-Quran dari Surah An-Nisa ayat 103, Allah SWT berfirman:
وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا
Fa izaa qadaitumus-salaata fazkurullaaha qiyamaw wa qu‘uudaw wa ‘alaa junuubikum, fa izatma'nantum fa aqiimus-salaah, innas-salaata kaanat ‘alal-mu'miniina kitaabam mauquutaa.
Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan shalat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah shalat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin." (QS. An-Nisa, 4:103)
Ia pun menerangkan dari dalil ayat 103 tersebut agar menjadi pengingat umat Muslim tidak melalaikan shalat lima waktunya.
Pendakwah lulusan S2 di UIN Bandung itu menegaskan batas akhir waktu shalat Isya dari keterangan di atas, yakni ketika fajar mulai terbit.
"Jadi kalau fajar muncul, Lail (malam hari) sudah habis," kata Ustaz Adi Hidayat.
Menurutnya, umat Muslim masih boleh mengerjakan shalat Isya lebih dari jam 12 malam atau sudah masuk waktu sepertiga malam.
Ia mendukung bagi orang yang sudah lelah bekerja lebih memilih tidur dahulu meski belum mengerjakan shalat Isya.
Hal ini menunjukkan waktu pelaksanaan ibadah wajibnya disatukan dengan amalan shalat sunnah malamnya, yakni tahajud.
Ia menjelaskan shalat Isya yang ditunda karena punya niat mengerjakan tahajud untuk mengejar mendapatkan keutamaan besarnya.
"Kalau Anda biasa tahajud, takut ketinggalan tahajud, boleh shalat isyanya diakhirkan," jelasnya.
Menurutnya, ini menjadi solusi bagi yang mempunyai hajat dilantunkan pada waktu pelaksanaan Isya disandingkan dengan tahajud.
Misalnya seseorang mempunyai hajat meminta dikepung rezeki dan segala dosa selama diperbuatnya dihapuskan oleh Allah SWT.
Hal ini menjadi penjelasan hadits riwayat dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu terkait pelaksanaan Isya bersamaan dengan tahajud, begini bunyinya:
أَخَّرَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - صَلاَةَ الْعِشَاءِ أَخَّرَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - صَلاَةَ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ ، ثُمَّ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ ، ثُمَّ صَلَّى
Artinya: "Nabi Muhammad SAW mengakhirkan shalat Isya sampai pertengahan malam, kemudian beliau shalat (tahajud)." (HR. Bukhari)
Namun, ia mengingatkan shalat Isya dikerjakan lewat jam 12 malam jangan sampe ditunaikan mendekati waktu shalat Subuh.
Ia menegaskan agar seseorang tidak masuk golongan orang lalai dalam mengerjakan shalat fardhu.
"Jika Anda ingin menunaikan tahajud dan terbiasa tahajud, maka boleh mengakhirkan shalat Isya tapi dalam batas-batas yang ditoleransi. Tidak terlampaui ke Subuh," tandasnya.
Ia menganjurkan shalat Isya tetap ditunaikan pada awal waktu, yakni setelah adzan berkumandang agar mendapat 27 kali lipat pahala jika dikerjakan secara berjamaah terutama di masjid.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more