tvOnenews.com - Mantan terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon, Saka Tatal dengan ayah mendiang Eky, Iptu Rudiana menuai sorotan publik.
Sebelum Saka Tatal, Iptu Rudiana mengucapkan bahwa dirinya berani sumpah pocong untuk membantah tuduhan bahwa mendiang Eky masih hidup.
"Soal Eky infonya masih hidup, saya sumpah pocong mau, sumpah apa pun mau, artinya yang meninggal adalah anak saya," ungkap Iptu Rudiana saat konferensi pers dengan pengacara Hotman Paris di Kota Cirebon, Jawa Barat dikutip tvOnenews.com, Selasa (6/8/2024).
Iptu Rudiana menegaskan bahwa Eky adalah anak kandung yang telah dididik oleh dirinya bersama sang istri dari kecil.
Ayah mendiang Eky (kiri) dan mantan terpindana kasus pembunuhan Vina Cirebon, Saka Tatal (kanan). (Kolase tim tvOnenews)
Tak hanya itu, ia memastikan mendiang Eky telah dirawat oleh dirinya disertakan dengan penuh perjuangan sebagai orang tua.
Ia merasa sedih lantaran publik memberikan tuduhan terhadap dirinya yang mengira Eky masih hidup.
"Anak yang saya didik dari kecil, yang saya rawat dari kecil, Muhammad Rizky Rudiana," terangnya.
"Sebagai seorang Muslim, demi Allah tujuh turunan saya mati semua kalau saya bohong," sambungnya.
Ia berbicara sumpah pocong dan berani meninggal dunia saat di jumpa pers dalam proses sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon.
Hal ini membuat salah satu saksi kunci kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky, Dede turut melihatkan keberaniannya serupa untuk melakukan sumpah pocong.
Dede terus mengungkap kebenaran bahwa saksi yang diberikannya berasal dari arahan Iptu Rudiana.
Terkini, Saka Tatal turut merespons dan menunjukkan keberaniannya untuk sumpah pocong.
Saka Tatal menegaskan sumpah pocong tersebut ditujukan agar dirinya benar-benar tidak bersalah dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 silam.
"Berani!," ucap Saka Tatal saat ditanya Uya Kuya dan menghadiri podcast YouTube Uya Kuya TV dikutip tvOnenews.com, Selasa.
Kuasa Hukum Saka Tatal, Titin Prialianti turut menjelaskan bahwa kliennya juga berani untuk melakukan sumpah banyu cis.
Menurutnya, sumpah banyu cis salah satu ciri khas dari Cirebon sangat mengerikan dibandingkan dengan sumpah pocong.
Titin mengatakan sumpah banyu cis peninggalan dari Syekh Syarif Hidayatullah.
"Nanti siapa pun yang bersumpah itu tongkatnya dicelupkan ke air yang ada di situ," tutur Titin.
Meski demikian, Titin menyatakan sumpah tersebut tidak pernah dilakukan lagi oleh banyak orang untuk mengungkap kebenaran dan kebohongan.
"Makanya kalau sumpah banyu cis itu di Cirebon sudah jarang sekali," terang Titin.
"Saya yakin Saka Tatal akan berani melakukan itu. Itu luar biasa dampaknya karena akan bisa terjadi pada saat itu juga," lanjutnya.
Saka Tatal pun menyatakan bahwa dirinya juga telah bersiap untuk sumpah banyu cis.
"Malah (sumpah banyu cis) yang ditunggu-tunggu dong," tegas Saka Tatal.
Kuasa Hukum Saka Tatal lainnya, Farhat Abbas turut menantang pernyataan ayah mendiang Eky untuk mengungkap kebenaran perihal rekayasa dalam penanganan kasus pembunuhan ini.
"Yang kita tantang sumpah pocong Rudiana adalah pertama dia tidak melakukan rekayasa, pemaksaan, penyiksaan kemudian pengada-adaan suatu perkara yang awalnya kecelakaan lalu lintas menjadi pembunuhan dan pemerkosaan," jelas Farhat Abbas.
Sontak, keberanian Saka Tatal dan Iptu Rudiana menghebohkan publik hanya karena kasus pembunuhan Vina dan Eky belum kunjung selesai.
Dari Saka Tatal dan Iptu Rudiana mengaku berani sumpah pocong bahwa tindakan tersebut sangat dilarang jika diambil dalam perspektif Agama Islam.
Bagaimana cara menyikapi adanya aktivitas sumpah pocong dalam Agama Islam dari kasus pengakuan Saka Tatal dan Iptu Rudiana? Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan hal ini sebagai berikut.
Dikutip tvOnenews.com dari tayangan channel YouTube Khalid Basalamah Official, Selasa (6/8/2024), Ustaz Khalid Basalamah menerangkan tentang sumpah pocong.
Ustaz Khalid Basalamah menyayangkan masih banyak orang percaya terhadap sumpah pocong.
Menurutnya, sumpah pocong pada dasarnya tidak ada dalam ajaran Agama Islam.
Ustaz Khalid Basalamah menegaskan bahwa Rasulullah SAW juga tidak pernah mengajarkan aktivitas sumpah pocong.
"Sumpah pocong tidak ada dalam Islam, untuk apa orang dipakaikan kain kafan dibacakan ayat Al-Quran, surat yasin," ungkap Ustaz Khalid Basalamah.
Ia bertanya perihal orang yang berani melontarkan ucapan mengertikan sampai ingin berniat sumpah pocong.
Pendakwah kelahiran Makassar itu menantang orang yang mempunyai kepercayaan sumpah pocong untuk memberikan dasar hadis dan dalilnya.
"Datangkan riwayat kepada kami, jika Nabi pernah melakukan hal tersebut (sumpah pocong)," tegas Ustaz Khalid.
Pendakwah usia 49 tahun itu juga menuturkan sumpah pocong hanya membuat umat Islam terpecah menjadi beberapa aliran.
Dari setiap aliran tersebut membuat orang-orang memanfaatkan untuk pecah belah umat Muslim.
"Ini Subhanallah, ada orang-orang dimanfaatkannya. Beda pendapat sering dimanfaatkan menjadi kesan dua aliran Islam terpecah," terangnya.
Ia mengingatkan bagi orang yang mengakui kebenaran adanya sumpah pocong maka harus bisa bertanggungjawab kepada Allah SWT.
Dari pengakuan Saka Tatal dan Iptu Rudiana berpotensi agar umat Muslim dan masyarakat Indonesia percaya agar mereka segera sumpah pocong.
"Jika ajari salah umat, silakan pertanggungjawabkan di akhirat. Itu kenapa manusia disholawat kan? Ya lakukan saja, dan tanggung jawab nantinya," tandas Ustaz Khalid Basalamah.
(hap)
Load more