Jakarta, tvOnenews.com-- Setiap umat muslim memiliki kemampuannya masing-masing dalam menghafal dan memahami ayat-ayat Al-Qur'an. Seperti surah Al fatihah, Al Ikhlas dan Adh Dhuha yang umum dibaca saat shalat.
Salah satunya, Surah Al Ikhlas yang dikenal pendek sehingga memudahkan untuk dibaca dan diingat.
Sementara mendirikan ibadah sunnah, seperti shalat dhuha, bagi umat muslim menjadi sebuah anjuran.
Secara umum saat shalat Dhuha membaca surah Adh Dhuha. Bagaimana kalau tidak hafal?.
Sesuai namanya, surah adh dhuha ini disebut dengan adh Dhuha yang berarti waktu Dhuha. Di mana waktu Dhuha ini adalah saat ketika matahari naik.
Sebagaimana diketahui, shalat dhuha memiliki sejumlah manfaat kaya sarana dzikir anggota badan sampai melancarkan rezeki, memberikan kebahagiaan dan ketenangan hati, membuka pintu rezeki dan mendatangkan kemudahan dalam urusan dunia akhirat, menjadi bentuk syukur kepada Allah atas nikmat hidup yang diberikan, dan menjaga kesehatan tubuh sampai memperpanjang umur.
Lantas, muncul lae pertanyaan apakah boleh shalat Dhuha tidak pakai surah Adh-Dhuha? ini penjelasan Syekh Ali Jaber, dikutip dari YouTube Nashih TV.
Menurut Ulama Indonesia, Syekh Ali Jaber shalat dhuha itu sebenarnya sangat mudah dan bisa disesuaikan kebutuhan.
Bahkan shalat dhuha tidak harus dikerjakan sebanyak delapan rakaat, bisa hanya dengan dua rakaat.
"Shalat dhuha kesempatan tidak harus delapan rakaat, tidak harus enam rakaat, tidak harus empat rakaat," kata Syekh Ali Jaber dikutip, Rabu (7/8/2024).
Lebih lanjut, disampaikan Syekh Ali dalam melaksanakan shalat Dhuha, ada persoalan tidak hafal surah Adh Dhuha, dan Asy Syam sering menjadi alasan seseorang tidak shalat dhuha.
"Dan tidak harus dibaca surat Asy Syam, banyak jemaah curhat kepada saya keluhannya ingin shalat dhuha tapi tidak hafal wasysyamsi wadhuhaha," katanya menegaskan.
Menurutnya, sekalipun diulang-ulang surat Al Ikhlas di rakaat berikutnya, tidak masalah.
"Walaupun tidak hafal, mohon maaf, hafal Qulhu baca qulhu, rakaat pertama qulhu, rakaat kedua enggak apa-apa qulhu lagi asalkan shalat dhuha terjaga," pesan Ulama Indonesia ini.
Dikesempatan lain pun, Syekh Ali juga katakan soal jumlah rakaat shalat dhuha itu beragam dari 2 sampai 8.
Namun, jumlah rakaat shalat dhuha yang afdhol dikatakan 4 rakaat. Sementara waktunya, dia tidak spesifikkan tapi bebas sesuai kebutuhan.
"Untuk waktu pelaksanaannya, sendiri pun bisa dibagi bisa habis subuh, atau jam 6.30 jelang kerja (pertengahan) sebentar lagi jam 9 atau 11. Yang paling afdol jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat," pesan Syekh Ali.
Sehubungan dengan ini, Syekh Ali Jaber juga menyebut shalat dhuha hanya dengan baca Al Fatihah tetap sah hukumnya.
"Shalat dhuha walaupun dengan baca Al Fatihah, sah shalat dhuhanya," terang Syekh Ali Jaber
"Masa gara-gara tidak hafal Asy Syam tidak shalat dhuha," pesan Ulama Indonesia itu. (klw)
Waallahualam
Load more