tvOnenews.com - Tafsir Surah Al-Baqarah ayat 30 menjelaskan tentang asal-usul manusia.
Hal ini membuat para malaikat bertanya kepada Allah SWT menjadi tafsir Surah Al-Baqarah ayat 30.
Tafsir Surah Al-Baqarah ayat 30 ini menjadi pembahasan melanjutkan makna kandungan kisah ayat-ayat sebelumnya.
Ayat-ayat sebelum Surah Al-Baqarah ayat 30 ini menerangkan kisah orang ingkar dan kafir yang tidak pernah mengakui kebenaran atas kekuasaan Allah SWT.
Pada akhirnya, tafsir Surah Al-Baqarah ayat 30 lebih menegaskan asal-usul manusia yang membuat mereka menjadi orang kafir.
Dikutip tvOnenews.com melalui laman resmi Quran Kementerian Agama (Kemenag) RI, tafsir Surah Al-Baqarah ayat 30 ini mengambil judul "Asal-Usul Manusia, Malaikat sampai Bertanya kepada Allah SWT".
Ilustrasi memahami tafsir Surah Al-Baqarah ayat 30. (Freepik)
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Wa iz qaala rabbuka lil-malaa'ikati innii jaa‘ilun fil-ardi khaliifah, qaaluu ataj‘alu fiihaa may yufsidu fiihaa wa yasfikud-dimaa', wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqaddisu lak, qaala innii a‘lamu maa laa ta‘lamuun.
Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah13) di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah, 2:30)
Tafsir ayat 30 ini menjelaskan makna kandungan yang dijelaskan oleh Allah SWT termaktub dalam Al-Quran terkait awal terciptanya manusia.
Allah SWT menciptakan manusia yang dapat menyebabkan mereka bisa menjadi kafir karena berangkat dari kisah kejadian di zaman Nabi Adam AS.
Hal ini membuat Allah SWT mengingatkan Nabi Muhammad SAW ketika Dia menyampaikan firman kepada para malaikat.
Firman-Nya berisi manusia akan diciptakan untuk menjadi khalifah atau pemimpin hingga penguasa di bumi.
Namun, khalifah bisa berganti dan memunculkan generasi baru sampai hari Kiamat.
Allah SWT menjadikan mereka sebagai khalifah untuk tetap menjaga kelestarian bumi dan menjalankan aturan-aturan dan perintah-Nya.
Para malaikat pun bertanya kepada Allah SWT terkait tujuan-Nya ingin menciptakan dan menjadikan manusia menjadi khalifah.
Para malaikat berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang memiliki kehendak atau ikhtiar dalam melakukan satu pekerjaan sehingga berpotensi merusak dan menumpahkan darah di sana dengan saling membunuh, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?."
Malaikat menganggap status khalifah lebih pantas disandang oleh mereka melainkan manusia karena selalu patuh dan taat atas perintah-Nya.
Allah SWT menjawab dari pertanyaan para malaikat dan berkata melalui firman-Nya, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Allah SWT mempunyai rencana menciptakan manusia karena sebagai tujuan paling besar bagi-Nya.
Meski Allah SWT Maha Mengetahui bahwa manusia bisa memicu kerusakan karena melakukan hal-hal negatif.
Namun, manusia juga memiliki aspek positif yang lebih banyak daripada dampak negatifnya.
Dari kisah tersebut memunculkan hikmah bahwasanya rencana besar yang sudah dibentuk jangan sampai dipatahkan lantaran mempunyai maslahatnya masing-masing.
Meski rencana tersebut menjadi kekhawatiran bagi pihak lain lantaran menimbulkan unsur negatif.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more