Jakarta, tvOnenews.com - Mantan terpidana kasus Vina Cirebon dan Eky, Saka Tatal resmi menjalani ritual sumpah pocong di Padepokan Amparan Jati Cirebon, Jumat (9/8/2024), sekitar pukul 14.04 WIB.
Raden Gilap mengapresiasi atas keberanian Saka Tatal turut membalas pernyataan Iptu Rudiana yang sempat mengungkap ingin sumpah pocong saat konferensi pers bersama Hotman Paris pada bulan lalu.
"Oke sekarang kita akan melanjutkan sumpah pocong sesuai dengan petunjuk dari Bang Farhat, walaupun Pak Iptu Rudiana ini kita sudah menunggu lama, maka dari itu dengan keberanian Saka, Saka siap disumpah pocong," ujar Raden Gilap.
Raden Gilap menyampaikan bahwa dirinya akan melakukan proses pertama sebelum memimpin sumpah pocong melalui kegiatan memandikan Saka Tatal.
Mantan terpindana kasus Vina Cirebon, Saka Tatal sebelum memulai sumpah pocong. (Tangkapan layar YouTube tvOneNews)
Menurut Raden Gilap, proses pemandian seperti layaknya memandikan jenazah orang meninggal dunia sebelum dimakamkan.
"Untuk itu saya mau memandikan beliau dulu seperti memandikan jenazah dulu," katanya.
Kemudian, proses sumpah pocong mulai berlangsung ditandai dengan adanya azan dikumandangkan ke Saka Tatal sekitar pukul 14.04 WIB.
Proses azan tersebut setelah Saka Tatal melepas pakaian kokoh berwarna hitamnya untuk menggunakan kain kafan yang telah disediakan pihaknya.
Sementara, Kuasa Hukum Saka Tatal, Farhat Abbas menyatakan Iptu Rudiana tidak hadir dalam proses sumpah pocong tersebut.
Farhat menegaskan Saka Tatal merasa yakin bukan menjadi pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap mendiang Vina di Cirebon pada 2016 silam.
"Rudiana enggak hadir, tapi Saka tetap melaksanakan sumpahnya bahwa Saka bukan pelakunya, tidak Saka bukan pembunuhnya dan mudah-mudahan tujuh terpidana bisa dibebaskan," tutur Farhat Abbas.
Farhat Abbas meyakinkan agar ritual sumpah pocong menjadi pembuka jalan aliran rezeki apabila Saka Tatal jujur dan tidak berbohong.
"Tapi jika kau berbohong maka akan tertutup juga dan azab buat kamu Saka," tegas Farhat.
Ritual sumpah pocong masih menjadi kontroversi karena ada yang menganggap dibolehkan dan tidak dianjurkan dalam ajaran Islam.
Lantas, apakah Islam memperbolehkan seseorang melakukan ritual sumpah pocong dari tindakan mantan terpidana kasus Vina Cirebon, Saka Tatal? Buya Yahya menjawab kasus ini secara gamblang!
Dikutip tvOnenews.com melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (9/8/2024), Buya Yahya mengungkap orang yang berani mengambil sumpah pocong.
Buya Yahya mengambil kasus seseorang yang benar-benar melontarkan ucapan sumpah saat terlibat dalam suatu perkara.
Buya Yahya mengatakan orang lain diyakinkan dengan sumpah seseorang maka masih dibolehkan karena untuk menumbuhkan kepercayaan.
Meski demikian, pria bernama asli KH. Yahya Zainul Ma'arif itu menuturkan orang tersebut harus berhati-hati saat mengucap sumpah.
Menurutnya, sumpah memiliki dampak yang sangat berat dan Allah SWT tidak menyukai terhadap hamba-Nya saat mudah mengucap sumpah.
Tak hanya itu, pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu menuturkan orang yang bersumpah juga tidak boleh dalam keadaan terdesak.
Ia menyampaikan hal tersebut agar suatu permasalahan ingin diselesaikan tidak membesar dan menimbulkan masalah baru.
Kemudian, ia menyoroti banyak orang yang menganggap bahwasanya ritual sumpah pocong disebut kegiatan murtad.
Maka, pendakwah berusia 50 tahun itu menegaskan sebaiknya seseorang menghindari perbuatan tersebut. Hal ini berkaca dari tindakan Saka Tatal berani ritual sumpah pocong.
Ia menganggap bahwa ritual sumpah pocong hanya membuat seseorang menjadi korban demi meyakinkan banyak orang.
"Anda mungkin pernah mendengar orang bersumpah dengan cara seperti itu, bahkan ada yang rela mempertaruhkan tangannya untuk dipotong, bersumpah demi pocong, dan sebagainya," ujar Buya Yahya.
Ia mengatakan apabila seseorang tidak salah memilih pergaulan maka orang tersebut mempercayai bahwasanya sumpah pocong dilarang Islam.
Tak hanya itu, ia menyebut seseorang juga tidak pernah rela melunturkan iman yang sudah dimilikinya selama hidup di dunia jika menyadari bahayanya sumpah pocong.
"Bagaimana mungkin Anda bersumpah atas nama Allah dan menggadaikan iman?," tanya Buya Yahya.
Meski demikian, pendakwah itu mengingatkan apabila sumpah dilakukan dengan tujuan baik maka berpotensi mendapatkan pahala.
"Jika Anda bersumpah atas nama Allah dengan niat yang baik, misalnya berjanji untuk bersedekah, maka Anda akan mendapatkan pahala dari amal sedekah tersebut," jelasnya.
Sebaliknya, ia mengabarkan apabila seseorang melontarkan sumpah tetapi tetap melakukan berbagai hal negatif maka dipastikan sedang mengorbankan keimanannya.
Maka, ia menyarankan seseorang harus menyadari bahwa iman sangat berharga dan tidak boleh dilunturkan hanya ucapan sepele memberanikan diri sumpah pocong dan sebagainya.
"Ingatlah, iman itu sangat berharga. Jangan sampai Anda mempertaruhkannya hanya untuk hal yang sepele," tuturnya.
Ia menyampaikan seseorang bisa masuk golongan orang-orang yang murtad jika imannya dihilangkan secara sembarangan.
"Jika seseorang meremehkan imannya, bukan karena mengikuti arus, tetapi karena ia benar-benar menjual imannya," terangnya.
"Maka orang tersebut tentu saja dianggap murtad karena ia telah kehilangan imannya dan menganggap iman remeh sehingga dapat ditukar dengan apa pun," sambungnya.
Lanjut, Pria kelahiran 10 Agustus 1973 itu menuturkan perkataan seseorang bisa memicu iman diremehkan oleh diri sendiri.
Ia menutupkan bahwa, perkataan tersebut membuat iman yang sudah digapai akan hilang.
(hap)
Load more