tvOnenews.com - Waktu shalat tahajud dan Subuh mempunyai waktu ketika langit masih gelap.
Hal ini mengingat waktu shalat tahajud berada di sepertiga malam dan Subuh saat memasuki fajar shodiq.
Adapun batas akhir sepertiga malam menjadi waktu shalat tahajud ketika menjelang atau memasuki adzan Subuh.
Adzan Subuh menandakan waktu shalat tahajud berakhir dan telah memasuki ibadah wajib pertama kali bagi umat Islam.
Namun, biasanya bagi Anda yang sedang melaksanakan shalat tahajud tiba-tiba terdengar suara adzan padahal belum masuk waktu Subuh.
Ilustrasi sujud saat mengerjakan shalat tahajud atau Subuh setelah mendengar adzan. (Istimewa)
Seperti apa Buya Yahya menerangkan adzan yang terdengar di waktu tahajud padahal masih jauh dari waktu shalat Subuh? Mari simak penjelasannya di sini agar tidak salah tafsir.
Dikutip tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Al-Bahjah TV, Minggu (11/8/2024), Buya Yahya mengungkap teka-teki adzan di antara waktu tahajud dan Subuh.
Mulanya Buya Yahya menuturkan waktu shalat tahajud terjadi ketika di tengah malam atau biasa disebut sepertiga malam.
Biasanya shalat tahajud mempunyai waktu ketika hari sudah berganti hingga masuknya Subuh ditandai dengan suara adzan.
Kemudian, Buya Yahya menerangkan bahwa, awal waktu Subuh ketika fajar kedua terbit biasa dikenal fajar shodiq.
Adapun batas akhir waktunya mempunyai sebutan yakni waktu ikhtiar sampai isfaar dan akhir waktu jawaz ketika sampai matahari terbit.
Buya Yahya pun menyinggung alasan adzan tiba-tiba terdengar di sepertiga malam.
Buya Yahya memahami banyak umat Islam merasa kaget dan terkejut lantaran tidak ada jadwal adzan di waktu tersebut.
Meski demikian, ia mewajarkan ada adzan yang berkumandang di tengah umat Islam mengerjakan shalat tahajud.
Ia menyampaikan muadzin mempunyai tujuan tertentu saat mengumandangkan adzan sebelum waktu Subuh tiba.
Pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu pun menyatakan pada sepertiga malam hingga waktu Subuh mempunyai dua lantunan adzan.
Ia mengabarkan suara tersebut bagian dari adzan Subuh pertama sebelum memasuki waktu ibadahnya yang akan ditandai dengan adzan kedua.
Suara adzan Subuh pertama berfungsi untuk memanggil umat Islam yang sedang tidur agar segera bangun dan melaksanakan shalat tahajud.
"Adzan Subuh ada dua, sebelum Subuh itu disebut sebagai adzan Subuh juga sebelum masuk Subuh. Untuk bertahajud," ungkap Buya Yahya.
Setelah itu, ia memastikan adzan yang kedua untuk panggilan umat Islam segera menunaikan shalat Subuh.
"Baru setelah itu adzan Subuh," katanya.
Pendakwah usia 51 tahun itu kembali menegaskan adzan pertama tidak boleh diartikan sebagai tanda masuk waktu Subuh.
Ia mencontohkan tidak ada umat Islam mengerjakan shalat Subuh di waktu sepertiga malam hanya karena tak mengetahui arti panggilan adzan pertama tersebut.
Menurutnya, adzan tersebut berguna untuk shalat tahajud meski mempunyai nama sebagai adzan Subuh pertama.
"Kalau adzan Subuh, adzan yang pertama belum masuk waktu shalat," tegasnya.
Maka, ia menyarankan agar muadzin setiap masjid maupun mushola di seluruh wilayah Indonesia mengumandangkan adzan pertama.
Hal itu bertujuan agar umat Islam di daerahnya masing-masing senantiasa menjaga shalat sunnah malamnya, yakni tahajud.
"Jadi perlulah masjid-masjid mushola-mushola dihidupkan adzan pertama, adzan kedua waktu Subuh," pesannya.
Pendakwah kelahiran di Blitar itu mengatakan adzan Subuh pertama memang sangat asing karena tidak semua daerah menghidupkan lantunan tersebut.
Ia pun memahami masih banyak orang tertipu karena panggilan adzan Subuh di waktu tahajud sebagai tanda Subuh telah tiba.
"Tapi memang ada, karena tidak dibudayakan jadi ada jemaah nginep disini tuh bingung dengar adzan yang pertama sudah pada pergi ke masjid," jelasnya.
"Rupanya belum masih, ini adzan yang pertama. Adzan yang pertama sebelum subuh ada, baru nanti adzan yang kedua waktu Subuh," tandasnya.
Kesimpulan: Suara adzan berada di waktu sepertiga malam sebagai bentuk panggilan untuk tahajud dan adzan kedua menjadi tanda masuknya waktu Subuh.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more