Karawang, tvOnenews.com - Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karawang Deden Permana mengutuk keras tindakan orang tidak dikenal (OTK) mengeroyok tokoh agama asal Bekasi.
"Saya turut prihatin atas kejadian kekerasan oleh segerombolan kelompok barbar yang mempersekusi beberapa kiai dan barisan Ansor serbaguna," ujar Deden dalam keterangan resminya diterima tvOnenews.com di Karawang, Minggu (11/8/2024).
Ketua Tanfidziyah PCNU Karawang itu berharap pihak Kepolisian Karawang mengusut tuntas atas tindakan brutal yang menyerang kepada tokoh agama dari Cikarang Utara, Bekasi tersebut.
Hal ini mengingat OTK telah melakukan tindakan kejahatan dan telah melanggar hukum yang berlaku.
Anggota Barisan Ansor (Banser) Serbaguna, Ao Ulumudin pengawal Kiai Ikhsanudin Al-Badawi (kiri) dan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Karawang Deden Permana (kanan). (Kolase Tim tvOnenews)
"Saya berharap kepada Kepolisian Kabupaten Karawang khususnya Kapolres Karawang yang baru saja menjabat untuk segera ditindaklanjuti kekerasan ini atas nama apa pun itu," tuturnya.
Ia berharap kejadian pengeroyokan terhadap tokoh agama dilakukan oleh OTK dan pelaku lainnya tidak terulang lagi ke depannya.
"Mohon segera ditindak dan segera ditangkap pelakunya," tegasnya.
Deden juga mengingatkan apabila pencarian para pelaku tidak diproses pihaknya akan menindaklanjuti ke pihak Polda Jawa Barat (Jabar) dalam pengusutan kasus pengeroyokan tersebut.
"Kalau tidak segera saya akan langsung melaporkan kepada Kapolda Jabar juga Kapolri Republik Indonesia," katanya.
Kiai Ikhsanudin Al-Badawi dan Ao Ulumudin sebagai pengawalnya dari Banser mendapat tindakan aksi brutal dari puluhan OTK.
Aksi brutal OTK yang menyerang Kiai Ikhsanudin dan Ao di Jalan Irigasi Warudoyong, Rengas Dengklok, Kabupaten Karawang, Sabtu (10/8/2024), sekitar pukul 21.30 WIB.
Hal ini bermula saat Kiai Ikhsanudin ingin menghadiri undangan pengajian manaqib di salah satu pondok pesantren terletak di Karawang.
Salah satu korban dari Banser menjadi pengawal Kiai Ikhsanudin, Ao Ulumudin memberikan keterangan dirinya bersama Kiai Ikhsanudin tiba-tiba diberhentikan oleh puluhan OTK.
Puluhan OTK tersebut menghadang ketika Ao dan Kiai Ikhsanudin melakukan transit di Pondok Pesantren Manbaul 'Ulum Warungdoyong.
Ao mengatakan puluhan OTK tersebut mencari seorang tokoh agama yang diduga menjadi incaran mereka.
Namun, Ao menyatakan bahwa dalam rombongannya hanya ada sosok Kiai Ikhsanudin yang ingin memenuhi undangan pengajian.
"Ao menjawab tidak ada Ki Imat sumpah demi Allah," kata Ao.
Pada akhirnya ia bersama Kiai Ikhsanudin mendapat tindakan kekerasan lantaran puluhan OTK tidak mempercayai pernyataannya.
"Mereka tetap tidak percaya bahwa tidak ada Ki Imat tersebut di dalam mobil hingga melakukan kekerasan terhadap korban dan kendaraan pun diamuk oleh puluhan orang tak dikenal itu, hingga mengalami kerusakan parah," tandas Ao.
(hap)
Load more