tvOnenews.com - Sujud dalam shalat merujuk kepada tujuannya yakni bentuk menyembah kepada Allah SWT.
Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu menjelaskan sujud dalam shalat menunjukkan seorang Muslim mendekatkan diri kepada Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ رواه مسلم
Artinya: "Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa." (HR. Muslim Nomor 482)
Dari hadits tersebut menegaskan bahwa sujud dalam shalat mempunyai kedudukan tertinggi bagi hamba-Nya ketika berdoa langsung dikabulkan oleh Allah SWT.
Namun, sujud dalam shalat mempunyai tata cara atau posisi yang harus diketahui umat Islam.
Misalnya kebanyakan orang sering memanjangkan posisi tangan ketika sedang sujud dalam shalat.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan posisi memanjangkan tangan bukan dalam tata cara sujud shalat yang benar.
Ustaz Adi Hidayat menegaskan apabila seorang Muslim mengikuti tata cara sujud dalam shalat yang benar akan merasakan manfaat dahsyatnya.
Bagi Anda merasa penasaran cara memposisikan tangan ketika sujud dalam shalat yang benar dari penjelasan Ustaz Adi Hidayat, mari simak keterangannya di sini.
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Senin (12/8/2024), Ustaz Adi Hidayat mengupas tentang sujud shalat dalam suatu kajian.
Mulanya Ustaz Adi Hidayat menjelaskan sikap seseorang setelah habis sujud ketika shalat.
Menurutnya, ada tata cara yang harus dilakukan seseorang saat bangkit dari sujud pada rakaat pertama.
"Setelah sujud pertama apa yang dilakukan? Ya tentu bangkit dari sujud, bagaimana cara bangkitnya? Seperti apa posisinya dan apa yang dibacakan?," tanya Ustaz Adi Hidayat kepada jemaahnya.
Ustaz Adi Hidayat menyebutkan bagi yang telah melakukan tata cara sekaligus bacaan setelah sujud pada dasarnya memiliki hikmah yang tersembunyi.
Meski begitu, ia menerangkan sebelum melakukan bangkit dari sujud harus mengikuti tata cara yang benar sebelum menjatuhkan diri dalam posisi menyembah kepada Allah SWT, yakni sujud.
Kemudian, pendakwah itu mengambil satu orang untuk mempraktikkan saat ingin sujud.
Ia menjelaskan bahwa tangan harus dalam posisi yang normal layaknya seperti orang shalat seperti biasanya.
"Ini posisi tangan seperti yang pernah saya sampaikan yaitu normal aja," ujarnya.
Pendakwah asal Pandeglang itu mengatakan posisi tangan harus seperti kondisi ketika takbir dalam shalat.
Misalnya seseorang memposisikan tangannya ketika bertakbir sejajar dengan dadanya.
Tak hanya itu, ia juga menyebutkan posisi tangan saat bertakbir juga bisa berada di samping telinga sesuai dengan tata cara takbiratul ihram shalat yang benar.
Maka, ia menuturkan tangan seseorang harus menekuk layaknya bertakbir jangan diluruskan.
Ia pun menyatakan posisi tangan seperti apa yang dilakukan saat bertakbir, misalnya ketika melakukan takbiratul ihram.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu menegaskan seseorang tinggal menempelkan tangannya dengan di antara dua cara saat takbir tersebut.
"Nah posisi sujud kan seperti ini, posisi ketika menempel kayak gini (di samping dada), ada juga bisa di seperti ini (samping telinga) saat sujud, jadi tinggal ditempelkan saja," terangnya.
Ia menegaskan posisi tangan harus dilakukan seperti ketika bertakbir dan dilarang untuk diluruskan secara penuh.
Ia menyayangkan masih banyak yang tidak mengerti tata cara sujud, sehingga harus meluruskan tangannya tanpa ada tekukan ketika sujud.
Misalnya ada orang yang menerapkan tata cara sujud yang benar dengan cara memanjangkan tangannya.
Ia menegaskan cara tersebut salah dan harus mengikuti kaidah nya hendak sujud seperti posisi ketika takbir.
Ia berpendapat orang yang memanjangkan tangannya bukan bagian dari doa selain tata cara posisi tersebut.
Hal ini mengingat bahwa posisi tangan yang lurus dianggap bukan bagian dari doa.
"Jadi tidak harus ke depan begini ya, kan ada yang salah paham tuh. Jadi ada yang memahami kekeliruan memanjangkan sujud dipahami karena memanjangkan tangan, bukan," jelasnya.
Ia pun menyatakan sujud bagian dari bentuk doa paling tepat untuk meminta hajat meski harus dilakukan sesuai kaidahnya dengan mengikuti dua cara posisi yang sudah dilakukan saat bertakbir.
"Sesungguhnya (sujud) memanjangkan doa dan tangan tetap di sini (sesuai posisi seperti takbir)," imbuhnya.
Kemudian, Pendakwah usia 39 tahun itu mengingatkan agar seseorang tidak boleh menempelkan kedua siku bagian tangannya ke badan.
Tak hanya itu, seseorang juga tidak boleh menekan samping badan menggunakan tangannya.
Ustaz Adi Hidayat menegaskan cara tersebut sudah menjadi larangan dari Rasulullah SAW.
Ia menambahkan apabila mengikuti tata cara posisi tangan yang benar akan mempengaruhi kepada kesehatan seseorang saat sujud.
"Ini tidak menempel ke sini ya (tangan menekan badan). Jangan menempel, jangan menekan ini diingatkan kuat oleh Nabi, karena apa? Itu bisa menekan diafragma," jelasnya.
"Darah bisa dipacu kuat ke jantung ke otak ini ditekan bisa bahaya jadi tetap dibuka," sambungnya.
Ia menutupkan bahwa, tangan yang terbuka dianjurkan Rasulullah SAW agar memberikan ruang dan bisa melancarkan aliran darah baik ke bagian jantung dan otak.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more