tvOnenews.com - Tentu tidak ada yang mau terus-terusan bergumul dengan rasa sakit karena suatu penyakit sedang menyerang tubuh. Biasanya, jika seseorang sedang sakit, maka ia akan pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Tak cuma dokter, beberapa orang juga memilih untuk menempuh pengobatan alternatif.
Rasa putus asa juga mungkin terasa karena penyakit yang tak kunjung sembuh. Alhasil, mereka sampai meminta air doa dari orang 'pintar' maupun tokoh-tokoh agama seperti ustaz.
Fenomena tersebut memang kerap terjadi di kalangan masyarakat. Sebab, air doa dianggap memiliki khasiat tersendiri dalam penyembuhan penyakit seseorang.
Lantas, bagaimana pandangan islam terkait fenomena meminta air doa ini?
Ustaz Khalid Basalamah dalam ceramahnya menjelaskan, jika belum ada riwayat yang menjelaskan mengenai hal tersebut.
"Sebenarnya, kalau minta dibacakan air (dengan doa) belum ada riwayat yang menjelaskan masalah itu," ucap Ustaz Khalid Basalamah.
Meski begitu, ada sebagian ulama yang berpendapat mengenai doa-doa rukiah yang ditiupkan ke dalam air. Menurut penuturan Ustaz Khalid, jika niatnya rukiah dengan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW tidak masalah.
"Kalau niatnya rukiah ini, memang doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, InsyaAllah gak masalah," ucap sang ustaz.
Namun, Ustaz Khalid juga tidak lantas membenarkan, jika setiap mengetahui ada orang yang dianggap baik dalam hal ibadah, langsung minta air doa kepadanya.
"Kalau setiap ada orang yang dianggap baik ibadahnya, 'coba bacain (doa) air ini untuk saya', gak pernah ada anjuran untuk itu," ucapnya.
Meski begitu, sang ustaz juga mengatakan akan lebih baik doa-doa tadi dirapalkan oleh orang itu sendiri yang sedang merasakannya.
"Kalau kita memang sakit, merasa ada gangguan, malas ibadah, sering mimpi buruk, ketindihan, ada ciri-ciri sihir di situ, baru kemudian kita lakukan (minta air doa)," ujarnya.
"Ingat, jika kita membaca jauh lebih baik. Kita pribadi membaca, jauh lebih baik. Karena bacaan kita dari dalam jiwa kita, dalam diri kita, itu lebih penting, lebih berpengaruh," sambungnya. (ism)
Load more