Jakarta, tvOnenews.com - Publik baru saja dikejutkan dengan video Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suami dari Selebgram Cut Intan Nabila.
Banyak pihak yang geram dan kini suami dari Cut Intan Nabila itu akhirnya telah ditangkap.
Lalu bagaimanakah sebenarnya hak dan kewajiban suami terhadap istri?
Bagaimanakah adab suami terhadap istri?
Berikut penjelasan mengenai adab Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 442) menjelaskan tentang adab seorang suami terhadap istri, dilansir tvOnenews.com dari NU Online.
آداب الرجل مع زوجته: حسن العشرة، ولطافة الكلمة، وإظهار المودة، والبسط في الخلوة، والتغافل عن الزلة وإقالة العثرة، وصيانة عرضها، وقلة مجادلتها، وبذل المؤونة بلا بخل لها، وإكرام أهلها، ودوام الوعد الجميل، وشدة الغيرة عليها
Dari kutipan di atas, Maka ada 12 adab suami terhadap istri sebagai berikut:
Seorang suami hendaknya berinteraksi dengan istri secara baik.
Hal ini karena seorang suami adalah pelindung bagi istrinya.
Maka tidak selayaknya suami mengambil jarak dari istrinya karena merasa memiliki kedudukan lebih tinggi dalam keluarga.
Seorang suami disarankan selalu berbicara kepada istrinya dengan bahasa yang lembut.
Kata-kata kasar serta caci maki yang menyakitkan istri harus selalu dihindari.
Jika hubungan suami dan istri baik tentulah suasana rumah tangga sangat menyenangkan dan itu berdampak pada anak-anak.
Seorang suami hendaknya selalu menunjukkan cinta dan kasih sayangnya kepada istrinya.
Meski dalam suasana marah pun, seorang suami tetap dituntut dapat menunjukkan kasih dan sayangnya kepada istri.
Hal ini maksudnya, seorang suami hendaknya tetap memiliki kemandirian.
Maka ketika istri ada perlu di luar rumah yang tidak bisa dihindari, ia dapat melayani dirinya sendiri tanpa banyak keluhan atau menyalahkan istri.
Setiap manusia pastilah punya salah.
Namun suami sebaiknya, jika menemui kesalahan istri, sebaiknya menasihatinya dengan bijak dan tidak mempersoalkan secara serius dan berlarut-larut.
Karena jika itu dilakukan maka ini dapat memperburuk hubungan.
Dalam Islam memaafkan sangatlah dianjurkan.
Terlebih dalam hubungan suami istri.
Maka diminta atau tidak, hendaknya suami dapat selalu memaafkan kesalahan istri.
Hal ini karena memaafkan adalah sikap moral yang sangat terpuji dan menunjukkan jiwa besar.
Harta seorang istri seperti mahar dari suami atau hasil kerja sendiri merupakan milik istri.
Oleh karena itu seorang suami hendaknya menjaga harta itu dengan baik dan tidak mengklaim sebagai miliknya.
Jika suami bermaksud menggunakan sebagian atau seluruh harta itu, maka ia harus meminta izin dari istrinya.
Perdebatan tidak selalu berdampak baik.
Bahkan Rasulullah SAW tidak menyukai perdebatan.
Seorang suami hendaknya dapat menghargai pendapat istri sekalipun mungkin kurang setuju.
Tentu hal ini berlaku hanya untuk masalah-masalah yang memang kurang prinsipil.
Maksud dari hal ini adalah suami-istri jangan pelit satu sama lain.
Sebab hal ini akan berdampak kurang baik dalam keharmonisan keluarga.
Suami dan istri hendaknya bersikap longgar satu sama lain untuk saling membantu.
Seorang suami haruslah paham jika secara naluri seorang istri umumnya memiliki hubungan emosional yang sangat kuat dengan keluarganya.
Demikian pula sebaliknya.
Oleh karena itu seorang suami hendaknya selalu bersikap baik terhadap keluarga istrinya dengan cara menghormati mereka.
Karena sikap yang sebaliknya akan melukai perasaan istri.
Seorang suami sebaiknya senantiasa menjanjikan sesuatu yang baik kepada istri, terutama dalam rangka mendorong kebiasaan yang baik dalam keluarga.
Jika ternyata sebaliknya, seperti sering memberi ancaman-ancaman tentu secara tidak bijaksana maka akan menimbulkan ketakutan-ketakutan yang berdampak kurang baik.
Kegairahan hidup berumah tangga harus selalu dirawat dengan baik.
Oleh karena itu seorang suami hendaknya selalu menunjukkan semangatnya dalam berinteraksi dengan istri termasuk dalam memenuhi nafkah lahir dan batinnya.
Itulah 12 adab suami terhadap istri sebagaimana nasihat Imam Al-Ghazali.
Semoga artikel ini bermanfaat dan disarankan bertanya langsung kepada ulama atau ahli agama Islam, agar Anda senantiasa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(put)
Load more