Ia mencontohkan ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat sambutan dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan atau Pangeran MBZ di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan pada Rabu (17/7/2024) lalu.
Presiden Jokowi sedang melakukan kunjungan dalam memenuhi undangan UEA yang langsung disambut meriah dengan upacara kenegaraan di Istana Qasr Al Watan.
Pasukan kerajaan "Al Ayyala" melibatkan beberapa wanita memberikan sambutan kepada Jokowi dengan membawa pedang dan alat musik tradisional.
"Itu bagian budayanya ya penyambutan dengan budaya ada yang menggunakan pedang yang perempuannya," ucapnya.
"Kemudian melakukan satu gerakan tertentu yang Anda lihat tidak menggunakan jilbab tapi memamerkan bagian dari rambutnya," sambungnya.
"Yang itu memang budaya di Arab dulu seperti itu tidak menggunakan jilbab," tambahnya.
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa jilbab dihadirkan sebagai bentuk kenikmatan diberikan kepada kaum wanita Muslim.
Ia berpendapat kemerdekaan dan kesempurnaan aurat wanita tertutup saat menggunakan jilbab.
"Justru jilbab nanti kelak akan datang salah satu risalahnya adalah untuk memberikan sebuah kelengkapan yang sempurna bagi perempuan dan menunjukkan ikrar kemerdekaan bagi sosok perempuan," katanya.
Load more