tvOnenews.com - Shalat tahajud memiliki manfaat dahsyat karena dapat memberikan keutamaan mendapat derajat tinggi dari Allah SWT.
Dalil Al-Quran dari Surah Al-Isra ayat 79 menjelaskan keutamaan shalat tahajud membuat derajat seseorang ditinggikan, Allah SWT berfirman:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Wa minal-laili fa tahajjad bihii naafilatal lak, ‘asaa ay yab‘asaka rabbuka maqaamam mahmuudaa.
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah shalat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra, 17:79)
Rasulullah SAW juga merutinkan shalat sunnah malam yang tidak pernah ditinggalkan, yakni tahajud meski kakinya sedang sakit.
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan ada jumlah rakaat dari sunnah Rasulullah SAW yang selalu dikerjakan saat shalat tahajud.
Ilustrasi sujut saat shalat tahajud mengikuti jumlah rakaat sunnah Rasulullah SAW. (Freepik)
Umat Islam dapat mengikuti jumlah rakaat shalat tahajud sesuai sunnah Rasulullah SAW agar segala hajat cepat terkabulkan oleh Allah SWT.
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Sabtu (17/8/2024), Direktur Quantum Akhyar Institute itu mengungkap rakaat shalat tahajud yang selalu disunnahkan Rasulullah SAW.
Mulanya Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa, shalat tahajud dapat menghapuskan segala dosa seseorang selama diperbuat di dunia.
Meski begitu, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan shalat tahajud tidak diperuntukkan semata-mata agar segala hajat diijabah oleh Allah SWT.
Menurutnya, keikhlasan dalam mengerjakan tahajud sebagai tujuan paling penting untuk menambah amalan seseorang selama di hidupnya.
Ia menjamin shalat tahajud dapat memperkokoh pahala dari ibadah wajibnya agar seseorang mudah untuk menuju surga.
Kemudian, pendakwah asal Pandeglang itu menuturkan terkait jumlah rakaat tahajud yang ingin dikerjakan seseorang.
Ia memahami masih banyak orang yang kebingungan agar keutamaan dari amalan ibadah di waktu sepertiga malamnya semakin kuat.
Ia menerangkan hal tersebut karena mendapatkan sebuah pertanyaan salah satu jemaahnya yang bingung ingin mengerjakan berapa rakaat ketika tahajud.
Jemaah tersebut menanyakan kepada Ustaz Adi Hidayat terkait mengerjakan tahajud dari jumlah 7 hingga 13 rakaat.
Jemaah tersebut merasa bingung apakah pelaksanaan tahajudnya harus ada tahiyat akhir mengingat jumlah rakaatnya ganjil.
"Lebih baik shalat tahajud 7 rakaat atau 11 rakaat. Dan bila mengerjakan shalat 4-4-3 apakah ada tahiyat akhir di 4 rakaat tersebut, mohon penjelasannya Ustaz?," tanya seorang jemaah kepada Ustaz Adi Hidayat.
Ia mengapresiasi jemaah tersebut mengingat Rasulullah SAW pernah mengerjakan tahajud sebanyak 7 rakaat, 11 rakaat hingga 13 rakaat.
Pendakwah usia 39 tahun itu menyarankan keutamaan shalat tahajud bagi yang ingin mengikuti sunnah Rasulullah SAW sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Misalnya ada orang yang bisa mengerjakan shalat tahajud sebanyak 11 rakaat hingga 13 rakaat di tengah-tengah waktu istirahatnya pada malam hari.
"Kadang kita mampu 11 rakaat, bahkan Nabi pernah 13 rakaat," tuturnya.
Ia mengisahkan dari pelaksanaan shalat tahajud yang dikerjakan oleh Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu.
Kala itu Ibnu Abbas mengerjakan shalat tahajud sebanyak empat rakaat yang disandingkan dengan satu rakaat Witir sebagai penutup ibadah.
"Ketika dengan Ibnu Abbas di rumah Sayyidah Maimunah, dua rakaat, dua rakaat, dan ditutup dengan witir satu rakaat," terangnya.
Meski begitu, Ustaz Adi Hidayat mengutarakan jumlah rakaat tahajud disunnahkan Rasulullah SAW dari hadits diriwayatkan Aisyah RA.
Riwayat Aisyah RA mengisahkan Rasulullah SAW mengerjakan jumlah rakaat tahajud termaktub dalam Hadits Riwayat Bukhari Nomor Hadits 2008-2012.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa, Rasulullah SAW pernah mengerjakan shalat tahajud dua kali yang masing-masingnya ditunaikan sebanyak empat rakaat.
Tak hanya itu, ia mengatakan bahwa, Rasulullah SAW juga menunaikan shalat tahajud sebanyak lima kali dengan jumlah masing-masing dua rakaat ditutup dengan satu rakaat Witir.
Ia pun menegaskan Rasulullah SAW pernah mengerjakan tahajud sebanyak 11 hingga 13 rakaat dari ketentuan hitungan tersebut.
"Beliau shalat 4 rakaat, 4 rakaat, kemudian 3 rakaat. Pernah lagi ditunaikan salat tahajud di tempat lain dengan 2, 2, 2, 2, 2, 1, jadi bisa 11 rakaat, bisa 13 rakaat," ungkapnya.
Namun, ia kembali mengingatkan kemampuan fisik Rasulullah SAW menjadi penentu jumlah rakaat pelaksanaan tahajudnya.
"Jadi kadang Nabi tunaikan shalat tahajud 7 rakaat, karena memang kesempatannya," katanya.
"Kondisi fisik beliau, hanya memungkinkan 7 rakaat," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more