tvOnenews.com - Shalat berjamaah memiliki keuntungan akan mendapat pahala berlipat ganda bagi umat Isla yang mengerjakannya.
Salah satu hadits menjelaskan shalat berjamaah akan membawa pahala yang dilipat gandakan oleh Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda:
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Artinya: "Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian." (HR. Muslim)
Namun, masih banyak pria yang menikah dan telah menjadi suami terkait keutamaan shalat berjamaah dengan istri di rumah atau pilih ke masjid.
Ini mengingatkan shalat berjamaah bersama istri dalam rumah dan gabung shaf di masjid mempunyai keutamaan yang tidak boleh ditinggalkan.
Ilustrasi suami mengerjakan shalat berjamaah bareng istri di rumah selain berangkat ke masjid. (Getty Images/iStockphoto/kzenon)
Seperti apa Buya Yahya menjawab kebingungan perihal suami yang ingin shalat berjamaah bersama istri atau ke masjid, mari simak penjelasannya di sini!
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Al-Bahjah TV, Minggu (18/8/2024), Buya Yahya menerangkan tentang shalat berjamaah.
Dalam suatu kajian, Buya Yahya menjelaskan keduanya sama-sama mempunyai kebaikan untuk dilakukan oleh seorang suami.
Kebanyakan seorang suami bersemangat untuk tidak meninggalkan shalat berjamaah di masjid.
Namun, sang suami harus merelakan sang istri ibadah sendirian di rumah.
Buya Yahya mengatakan shalat berjamaah di masjid sebagai anjuran yang harus dilakukan oleh pria Muslim untuk menghadap kepada Allah SWT.
Sementara, Buya Yahya menyampaikan sebaik-baiknya shalat untuk perempuan dikerjakan di dalam rumah.
Meski begitu, pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu tidak menghalangi wanita yang mempunyai niat untuk ibadah ke masjid.
"Sebaik-baik shalatnya seorang pria adalah di masjid, kalau wanita adalah di rumah," ungkap Buya Yahya.
"Tapi bukan berarti wanita dilarang masuk masjid," sambungnya.
Ia pun mengingat dari seruan Nabi Muhammad SAW terkait wanita tidak boleh dihalangi untuk shalat berjamaah di masjid.
"Karena Nabi pernah menyebut, jangan larang wanita ke masjid, wanita shalat di masjid diizinkan, bukan dilarang," tuturnya.
Pendakwah itu pun berpesan agar kalangan pria atau seorang suami tidak menghalangi istrinya untuk shalat di masjid.
Meski ia menambahkan bahwa, ada aturan-aturan yang harus ditaati oleh kalangan perempuan hendak ibadah ke masjid.
"Maka berlebihan yang melarang wanita ke masjid, akan tetapi ada aturannya dong, terhormat," katanya.
Buya Yahya mengatakan hal tersebut agar suami-istri mengerjakan shalat terutama fardhunya dilakukan di masjid.
Ia menyampaikan anjuran suami-istri ibadah dalam masjid berdasarkan pendapat dari para ulama.
"Alangkah indahnya suami istri pergi ke masjid, dan begitulah para ulama mengatakan bahwa wanita boleh ke masjid," jelasnya.
Kemudian, pendakwah kelahiran Blitar itu menjelaskan apabila ada seorang istri bersikeras tetap mengerjakan shalat di rumah.
Ia memahami istri yang memilih ibadah di rumah karena ingin mengejar keutamaan dan penjelasan dari beberapa hadits maupun dalil.
Meski demikian, Buya Yahya mengutarakan sarannya yang pertama, seorang suami turut mengajak istrinya untuk melaksanakan shalat berjamaah ke masjid.
Ia kembali mengingatkan catatan yang harus dilakukan seorang istri agar tidak melanggar aturan saat ibadah di masjid.
Misalnya istri tidak boleh menggunakan wangi-wangian hingga menunjukkan sikap genit terhadap pria lain saat di masjid.
Kemudian, Buya Yahya menerangkan ketika seorang istri dalam kondisi tidak bisa ke masjid.
Ia mencontohkan seorang istri harus tetap menjaga rumah atau memiliki halangan lainnya yang membuatnya tidak bisa berangkat ke masjid.
Pendakwah usia 51 tahun itu pun memberikan solusi pertama meliputi suami mendahulukan shalat berjamaah bersama istri di rumah.
Ibadah tersebut menunjukkan suami lebih memilih istri dulu sebelum berangkat ke masjid.
Ia menyampaikan solusi tersebut berdasarkan pandangan dalam Islam terkait shalat fardhu berjamaah sebanyak dua kali.
Menurutnya, orang yang melakukan cara tersebut agar bisa meraih keutamaan dari shalat berjamaah baik dengan istri dan shaf di masjid.
"Anda shalat dulu dengan istri di rumah dengan berjamaah, kemudian anda pergi ke masjid untuk mengejar berjamaah di masjid," terangnya.
Kemudian, Buya Yahya menjelaskan solusi kedua apabila seorang suami lagi mengalami kondisi kelelahan.
Ia pun menyatakan pahala yang lebih besar untuk seorang suami harus ikut shalat berjamaah di masjid.
"Maka di situ disebutkan bahwa shalat berjamaah itu semakin gede jemahaanya semakin gede pahalanya, maka seorang laki-laki diutamakan shalat di masjid," tegasnya.
Pendakwah itu menuturkan bahwa, keutamaan shalat berjamaah di masjid harus diraih apabila tidak bisa ibadah bersama istri dalam rumah.
Kendati demikian, ia menganjurkan seorang suami agar mendapat pahala yang semakin besar harus memperbanyak amalan shalat sunnah.
"Karena istri enggak bisa berjamaah, Anda juga malas, biar perbanyak shalat sunnah," tuturnya.
Buya Yahya menutupkan apabila seorang suami ingin menciptakan keindahan sebaiknya terus mengajak istri shalat berjamaah baik di rumah atau ke masjid.
"Alangkah indahnya kalau anda temani, yuk neng shalat dulu yuk," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more