Jakarta, tvOnenews.com-- Memberi salam dan berkawan ialah kebiasaan dasar sebagai manusia, karena tercipta jadi makhluk sosial.
Dalam pandangan islam, dijelaskan kalau menyapa saja perlu, tapi lebih penting ialah sopan santun terhadap sesama.
Hal ini disampaikan dalam Surah An-Nisa ayat 86, berikut lafalnya, dikutip dari Quran Kementerian Agama (Kemenag):
وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَآ اَوْ
رُدُّوْهَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا
Wa iżā ḥuyyītum bitaḥiyyatin fa ḥayyū bi'aḥsana minhā au ruddūhā, innallāha kāna ‘alā kulli syai'in ḥasībā(n).
Artinya: "Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan (salam), balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah dengan yang sepadan. Sesungguhnya Allah Maha Memperhitungkan segala sesuatu."
Dalam tafsirnya tahlili, ada perintah untuk berlaku sopan santun dalam pergaulan, agar terpelihara hubungan persaudaraan. Dengan jalan mengadakan tata tertib yang dilakukan ketika bertemu dengan seseorang.
Seseorang harus membalas penghormatan yang diberikan kepadanya, berupa salam yang diterimanya dengan balasan setimpal atau dengan cara lebih baik.
Balasan yang setimpal atau yang lebih baik dapat berbentuk ucapan yang menyenangkan atau dengan suara lemah lembut atau dengan gerak-gerik yang menarik hati, memperhatikan kehidupan dalam menegakkan sopan santun yang memperkuat hubungan persaudaraan antara sesama mereka.
Juga dibutuhkan, ucapan yang menyenangkan atau dengan suara yang lemah lembut atau dengan gerak-gerik yang menarik hati, memperhatikan kehidupan dalam menegakkan sopan santun yang memperkuat hubungan persaudaraan antara sesama mereka.
Allah SWT memperhatikan segala sesuatu, termasuk memperhatikan kehidupan manusia dalam menegakkan sopan santun.
Tujuannya bisa memperkuat hubungan persaudaraan antara sesama mereka.
Sejalan dengan ayat itu terdapat hadis-hadis sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلىَ الْمَاشِى وَالْمَاشِى عَلىَ الْقَاعِدِ وَالْقَلِيْلُ عَلَى الْكَثِيْرِ وَالصَّغِيْرُ عَلَى الْكَبِيْرِ (رواه البخاري ومسلم)
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda, “Hendaklah orang yang berkendaraan memberi salam kepada orang yang berjalan kaki, dan orang yang berjalan kaki memberi salam kepada orang yang duduk, kelompok orang yang sedikit memberi salam kepada kelompok yang banyak, kelompok orang yang muda memberi salam kepada kelompok yang tua.” (Riwayat al-Bukhārī dan Muslim).
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو قَالَ: اِنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِيُّ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اَيُّ اْلاِسْلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامِ وَتَقْرَأَ السَّلاَمَ عَلىَ مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ (رواه البخاري ومسلم)
Dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata, “bahwasannya seseorang bertanya kepada Rasulullah, mana ajaran Islam yang terbaik? Rasulullah saw menjawab, “(yaitu) memberi makan (kepada fakir miskin) dan memberi salam kepada orang yang engkau kenal dan orang yang belum engkau kenal. (Riwayat al-Bukhārī dan Muslim). (Klw).
Waallahualam
Load more