tvOnenews.com - Rumah menjadi tempat singgah dan pulang untuk manusia.
Rumah juga berfungsi sebagai tempat beristirahat dan berkumpul bersama keluarga.
Ada anjuran mengenai rumah harus dijadikan tempat suci agar penghuninya nyaman dan rumah.
Namun, rumah bisa menimbulkan hal-hal negatif apabila penghuni menjadikan tempat tinggalnya kotor dan tidak suci.
Malaikat tidak pernah mau mencatat pahala dan memasuki rumah jika masih ada benda ini di dalamnya.
Ilustrasi beberapa benda di rumah. (Freepik)
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Al Karim, Senin (19/8/2024), Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan tentang malaikat tidak pernah ingin masuk rumaha.
Mulanya Ustaz Syafiq Riza Basalamah mendapat sebuah pertanyaan dari salah satu jemaahnya perihal hukum memajang foto atau gambar di dalam rumah.
Jemaah tersebut bertanya perihal dirinya pernah mendengar Agama Islam melarang keras kepada umat Islam memajang foto atau gambar yang bernyawa di rumah.
"Mohon penjelasan larangan gambar-gambar yang bernyawa karena Ana pernah dengar dari sebagian ulama di Jawa, foto manusia tidak apa-apa yang dimaksud tidak boleh ada lukisan bernyawa," kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah saat mengutip pertanyaan salah satu jemaahnya.
Tak hanya itu, Ustaz Syafiq Riza Basalamah juga memperoleh pertanyaan terkait orang-orang yang menyimpan tanaman hias, buku, dan patung atau ukiran.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah pun menjelaskan hal tersebut diambil dari sejarah pada kisah zaman Rasulullah SAW.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengatakan bahwa, gambar-gambar pada zaman Rasulullah SAW belum ada bahkan tidak mengenal benda tersebut.
Namun, ia menyatakan pada zaman Rasulullah SAW sudah ada seni meliputi lukisan-lukisan gambar dalam foto dan memahat patung.
"Kalau tidak tahu di zaman Rasulullah SAW belum ada foto, yang ada pada waktu itu kalau enggak melukis mereka memahat (patung) seperti itu," jelasnya.
"Mereka itu memang kerjanya bikin patung dulu, kalau memang boleh untuk mengenang," sambungnya.
Meski begitu, Ustaz Syafiq Riza Basalamah berpesan agar kesucian rumah tetap dijaga dengan cara tidak memajang foto.
"Tapi tetap kita lebih hati-hati kita tinggalkan kalau punya foto jangan dipajang," pesannya.
Anggota Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad itu menyampaikan hal tersebut karena mengambil dari penjelasan salah satu hadits riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
إنَّ أشدَّ النَّاسِ عذابًا عندَ اللَّهِ يومَ القيامةِ المصوِّرونَ
Artinya: "Orang yang paling keras azabnya di hari kiamat, di sisi Allah, adalah tukang gambar." (HR. Bukhari & Muslim)
Ustaz Syafiq Riza Basalamah memahami setiap umat Islam mengidolakan para ulama dan Rasulullah SAW yang membuat sosok beliau ingin dipajang berupa foto dalam rumah.
"Banyak orang memajang foto ustaz atau tentu siapa di rumahnya, kalau memang boleh jemaah pasti yang akan kita pajang adalah Rasulullah SAW," terangnya.
Ada beberapa orang berpendapat bahwa foto atau lukisan dipajang dalam rumah masih dibolehkan menurut hukumnya.
Misalnya hukum memperbolehkan memajang foto atau lukisan dalam rumah diambil dari penjelasan KH. Imaduddin Utsman dalam Buku Induk Fikih Islam Nusantara.
KH. Imaduddin menjelaskan selagi tidak mempunyai bayangan dalam foto atau lukisan masih boleh dipajang dalam rumah.
Kemudian, dalam Kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, Syekh Wahbah Az Zuhaili juga memperbolehkan hukum memajang foto apabila gambarnya berasal dari hasil jepretan kamera.
Namun, pendakwah kelahiran asal Jember itu menyatakan bahwa, malaikat tidak pernah sudi masuk rumah apabila masih ada pajangan foto.
"Tapi kita enggak tahu malaikat masuk enggak ke rumah kita, kalau ada foto kalau memang perlu itu takhayul," katanya.
Ia mengatakan malaikat enggan masuk ke rumah berdasarkan hadits riwayat dari Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah SAW bersabda:
لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ وَلَا كَلْبٌ وَلَا جُنُبٌ
Artinya: "Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat lukisan (gambar), anjing, dan orang yang junub."
Kesimpulan: Benda yang membuat malaikat tidak mau masuk rumah dan mencatat pahala jika penghuni masih memajang foto dari gambar bernyawa.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more