Meski ia memahami air tersebut disebut suci tetapi memiliki warna keruh atau tidak layak dipakai wudhu.
"Semua air yang turun dari langit keluar dari bumi lagi belum digunakan untuk bersuci dengan ketentuannya atau belum bercampur dengan sesuatu yang lainnya," ungkap Buya Yahya.
"Baik yang suci atau najis dengan ketentuannya maka air tersebut adalah air suci dan mensucikan biar pun warnanya air apa pun," lanjutnya.
Ia mencontohkan segala macam-macam air meski bukan berasal dari air jernih, seperti air susu atau kopi masih dibolehkan untuk dipakai wudhu.
"Hujan susu boleh wudhu, sebab tidak ada orang-orang merah susu di atas sana, itu adalah hujan warnanya kayak susu," jelasnya.
"Hujan kopi boleh kalau ternyata ada mata air keluar kopi kayak air kopi hitam boleh pakai wudhu," sambungnya lagi.
Ia menyebutkan selama air tersebut masih asli dan tidak tercampur dengan bahan lain berasal dari tangan manusia tetap dibolehkan dipakai untuk bersuci.
"Aromanya wangi kayak kasturi boleh dipakai wudhu karena itu adalah air keluar dari bumi aroma selagi masih asli," katanya.
Sebaliknya, pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu menyatakan apabila air yang sengaja dicampur dengan tangan manusia maka tidak dianjurkan untuk dipakai berwudhu.
Load more