tvOnenews.com - Ada delapan tanda seorang muslim wafat dalam keadaan khusnul khotimah yang pernah disebutkan Rasulullah SAW.
Meninggal dalam keadaan husnul khatimah adalah dambaan setiap Muslim saat ajal menjemput. Husnul khatimah, yang bermakna "akhir yang baik," adalah keadaan wafat dalam kondisi yang diridhai oleh Allah SWT.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam" (QS. Ali Imran: 102).
Ayat ini menegaskan pentingnya meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu tetap dalam iman Islam.
Rasulullah SAW juga bersabda, "Amalan tergantung pada penutupnya" (HR. Bukhari). Hadis ini menekankan bahwa akhir hidup seseorang sangat menentukan bagaimana ia dipandang oleh Allah SWT, dan oleh karenanya, husnul khatimah menjadi tujuan akhir setiap Muslim.
Dengan memahami tanda-tanda husnul khatimah, kita dapat lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi akhir kehidupan.
Dengan demikian, kita bisa sebaik-baiknya dan senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT agar dapat meraih akhir yang baik.
Dalam ajaran Islam, ada beberapa tanda yang menunjukkan seseorang meninggal dalam keadaan husnul khatimah, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW.
Lantas apa 8 ciri orang meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah menurut Islam? Berikut adalah tanda-tanda tersebut yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap Muslim.
1. Mengucapkan Kalimat Syahadat
Salah satu tanda seseorang wafat dalam keadaan husnul khatimah adalah ketika ia mampu mengucapkan kalimat syahadat sebelum meninggal.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ubadah bin Shamit, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang mengucapkan bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga melalui pintu yang dia kehendaki dari pintu-pintu surga yang ada" (HR. Bukhari).
Kalimat syahadat ini menjadi penegasan akan keimanan seseorang hingga akhir hayatnya.
2. Mati Syahid
Mati syahid juga menjadi salah satu tanda meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa tidak hanya yang gugur di medan perang yang tergolong syahid, tetapi juga mereka yang meninggal karena wabah penyakit, sakit perut, atau tenggelam.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa terbunuh di jalan Allah, ia syahid; barang siapa meninggal di jalan Allah, ia syahid; barang siapa meninggal karena penyakit perut, ia syahid; dan orang yang meninggal karena tenggelam juga syahid" (HR. Muslim).
Dengan demikian, mati syahid adalah salah satu tanda kemuliaan dalam meninggal dunia.
3. Wafat pada Hari atau Malam Jumat
Keistimewaan hari Jumat juga terlihat dari hadis yang menyebutkan bahwa orang yang wafat pada hari atau malam Jumat akan dilindungi dari fitnah kubur.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang Muslim pun yang meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan ia akan dilindungi dari fitnah kubur" (HR. Ahmad).
Ini menunjukkan bahwa wafat pada hari Jumat adalah tanda bahwa seseorang meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
4. Dahi Berkeringat
Tanda lain dari husnul khatimah adalah dahi yang berkeringat saat ajal menjemput.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Buraidah, Rasulullah SAW bersabda, "Orang mukmin meninggal dengan dahi berkeringat" (HR. Tirmidzi).
Keringat di dahi ini diyakini sebagai tanda penghapus dosa dan penebusan kesalahan selama hidupnya.
5. Wafat Saat Membela Diri dari Perampok
Orang yang wafat ketika membela diri dari perampok atau kejahatan lainnya juga termasuk dalam golongan syahid.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang dibunuh karena membela hartanya, ia syahid; barang siapa yang dibunuh karena membela keluarganya, ia syahid; barang siapa yang dibunuh karena membela darahnya atau agamanya, ia syahid" (HR. Abu Daud).
Ini menunjukkan bahwa seseorang yang wafat dalam keadaan membela diri termasuk dalam golongan yang mati syahid dan khusnul khotimah.
6. Seorang Ibu yang Meninggal Saat Melahirkan
Bagi seorang ibu, wafat saat melahirkan adalah salah satu tanda meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang terbunuh di jalan Allah adalah syahid; orang yang meninggal karena wabah adalah syahid; orang yang meninggal karena penyakit perut adalah syahid; dan wanita yang meninggal karena melahirkan adalah syahid" (HR. Ahmad).
Hal ini menegaskan betapa mulianya seorang ibu yang berjuang melahirkan anaknya hingga akhir hayatnya.
7. Meninggal Karena Penyakit Menular
Orang yang meninggal akibat penyakit menular juga termasuk dalam golongan yang wafat dalam keadaan husnul khatimah.
Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang mati karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap Muslim" (HR. Bukhari). Ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan kondisi kematian akibat penyakit, dan memberikan penghargaan khusus bagi mereka yang meninggal karenanya.
8. Meninggal Dalam Keadaan Beramal Saleh
Tanda terakhir dari husnul khatimah adalah meninggal dalam keadaan beramal saleh.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa mengucapkan 'Laa ilaaha illallah' karena mengharapkan wajah Allah, dan menutup hidupnya dengan amal tersebut, maka ia akan masuk surga. Barangsiapa berpuasa sehari karena mengharapkan wajah Allah, dan menutup hidupnya dengan amal tersebut, maka ia akan masuk surga. Barang siapa bersedekah dengan satu sedekah karena mengharapkan wajah Allah, dan mengakhiri hidupnya dengan amal tersebut, maka ia akan masuk surga" (HR. Ahmad).
Ini menunjukkan betapa pentingnya amal saleh sebagai penutup hidup yang baik. (udn)
Load more