tvOnenews.com - Dokter spesialis kandungan, dr. Yulfa Rizki Amita bercerita melalui video soal seorang anak gadis usia 10 tahun sudah kecanduan hubungan seksual viral di media sosial.
dr. Yulfa mengingatkan kepada orang tua harus menjaga anak-anak gadis mereka setelah mendapat pasien gadis 10 tahun kecanduan hubungan intim.
"Ini saya baru aja ketemu pasien ya, aduh saya pengin ngingetin teman-teman semua untuk kalau teman-teman ibu-ibu yang punya anak perempuan harus benar-benar dijaga anak perempuannya baik-baik," ujar dr. Yulfa dikutip tvOnenews.com, Rabu (21/8/2024).
dr. Yulfa menyampaikan bahwa, para orang tua tidak perlu cepat percaya ketika anak gadis mereka minta izin main dengan orang lain.
Dokter spesialis kandungan, dr. Yulfa Rizki Amita mendapat pasien anak gadis SD usia 10 tahun telah kecanduan hubungan seksual. (Istimewa)
Terutama orang tua yang belum mengenali teman-teman dari anak gadis tersebut sebaiknya tidak mudah memberikan izin untuk main di tempat lain.
Mulanya dr. Yulfa menceritakan dirinya kedatangan anak gadis 10 tahun menjadi pasien yang dibawa oleh tante setelah menginap dari rumah temannya.
Mirisnya, ia menyampaikan kalau anak gadis tersebut menginap di rumah teman perempuannya yang baru kenalan dari media sosial.
dr. Yulfa langsung bertanya terkait segala aktivitas anak gadis tersebut setelah menginap di rumah teman perempuannya.
Namun, anak tersebut belum mengakui dan menyimpan rahasia aktivitas hubungan terlarangnya.
dr. Yulfa mengatakan orang tuanya tidak berani mengecek kondisi kesehatan anaknya yang membuat sang tante mengambil alih untuk membawa ponakan ke dokter kandungan.
"Karena dia ini nginap di rumah temannya, katanya kita lagi lengah kita lagi banyak kegiatan di rumah orang tuanya lagi ke luar kota," tuturnya.
dr. Yulfa merincikan bahwa, kegiatan menginap tersebut diisi oleh empat orang terdiri dari dua perempuan dan dua laki-laki termasuk di antaranya ada anak gadis itu.
Ia menyebut anak gadis 10 tahun itu telah berpacaran selama dua minggu oleh seorang laki-laki berusia 13 tahun.
"Itu pun kenal dari Instagram, TikTok dan sebagainya. Jadi mereka nginap di rumah itu," katanya.
Mereka memutuskan menginap di salah satu rumah teman perempuannya lantaran orang tuanya telah pergi ke rumah sakit dan kondisinya kosong.
dr. Yulfa merasa terkejut setelah melakukan pendekatan secara psikologi agar anak tersebut menceritakan seluruh aktivitasnya.
"Ternyata di situ dia dan ternyata ketika sama saya dia ngaku iya 'saya sudah mohon maaf, ci*man sudah dipegang bagian atas dan juga di bagian bawah'," terang sang dokter.
dr. Yulfa juga mendapatkan bagian jenis kelamin anak gadis tersebut telah rusak sesuai dengan pengakuan telah berhubungan intim terhadap pacarnya yang baru jadian selama dua minggu.
"Saya mendapatkan memang selaput darah emang sudah robek dan ada robek. Ya Tuhan, Ya Allah, Ya Rabbi, Ya Karim, 10 tahun saya enggak nyangka begitu," terangnya.
Dari dr. Yulfa yang membeberkan seorang anak SD baru 10 tahun sudah melakukan hubungan seksual menjadi perhatian para orang tua.
Lantas, bagaimana cara orang tua menjalankan tugasnya menjaga anak dari kasus gadis SD 10 tahun telah kecanduan hubungan seksual? Ustaz Adi Hidayat menyikapi hal tersebut.
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Rabu, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan tentang kecanduan seksual terhadap anak.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan seorang anak baik laki-laki dan perempuan yang kecanduan hubungan seksual awalnya dipicu dengan aktivitas pornografi.
Menurutnya, film video tidak senonoh menjadi pemantik otaknya telah terangsang dan menghayal sesuatu yang dilihat di depannya.
Tak hanya itu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa, video tidak senonoh juga bisa merusak otak karena memikirkan hal yang tidak wajar saat itu.
"Pornografi itu, begitu seseorang menggunakan fungsi pandangannya melihat tayangan seperti itu, itu langsung merusak ke fungsi otaknya," terangnya.
Ia menyebutkan bahwa, nafsu yang dimiliki seorang anak sulit dikontrol karena mereka masih belum menyadari betapa bahayanya kegiatan tersebut.
Ia menambahkan kecanduan video tidak senonoh menjadi penyebab hubungan seksual lebih bahaya dari narkoba.
"Makanya orang kalau enggak pernah lihat terus tiba-tiba lihat, itu bayangannya lama di bagian otaknya. Kadang-kadang penasaran, padahal sudah dipalingkan," terangnya.
Ia menyarankan para orang tua apabila tidak bertindak secara tegas maka anak-anak gadis mereka akan terlena terhadap kebiasaan buruk.
Ia pun berpesan agar para orang tua mendidik sekaligus mengingatkan agar anak gadis yang masih kecil menjauhi hubungan seksual dan pornografi.
"Maka apa yang mesti dilakukan? Tinggalkan itu, jauhi, taubat, dan sesali, akui salah. Kemudian tinggalkan," imbuhnya.
"Cara meninggalkannya ganti dengan lebih baik. Pandang yang baik-baik saja, latihannya begitu dengan lihat yang baik baik," tandasnya.
(hap)
Load more