بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْ
Baca: Bismika robbi wadho’tu jambii, wa bika arfa’uh, fa-in amsakta nafsii farhamhaa, wa in arsaltahaa fahfazh-haa bimaa tahfazh bihi ‘ibaadakash shoolihiin.
“Artinya yaitu dengan nama Allah aku berbaring, dengan nama Allah aku angkat diri (bangun). Ya Allah apabila malam ini Engkau cabut nyawaku, ya Allah mohon rahmatilah aku. Kalau memang termasuk yang dicabut nyawaku, mohon rahmatilah aku. Jika masih diberikan umur, jagalah diriku, terjaganya hamba-hambaMu yang shalih,” jelas Almarhum Syekh Ali Jaber.
Doa malam dan mau tidur itu dapat ditemukan di dalam buku zikir pagi dan petang.
Terkadang dituliskan sebagai zikir tidur.
“Doa ini sangat indah, apalagi jika kita biasa hayati maknanya,” tandasnya.
“Jika yang dicabut nyawanya, ya Allah mohon rahmatilah aku, namun jika masih diberi umur, ya Allah jagalah diri kami sebagaimana terjaga hamba-hamba yang sholeh,” kata Almarhum Syekh Ali Jaber menambahkan.
Almarhum Syekh Ali Jaber mengaku, alasan dirinya sangat suka dengan doa ini dan dengan membacanya maka senantiasa mengingatkan dengan Surah Al Hasyr ayat ke-18.
Load more