tvOnenews.com - Doa menjadi salah satu bentuk yang dilakukan seseorang berkomunikasi secara verbal kepada Allah SWT.
Doa juga menjadi bagian ibadah yan diliputi ucapan meminta hajat, memohon ampunan dan mendapat perlindungan dari Allah SWT.
Hal ini mengingatkan doa sebagai tiang penyangga dan komponen kuat bagi seseorang untuk memohon ampunan kepada-Nya.
Doa juga menjadi bentuk rasa syukur seseorang selalu berusaha mengingat Allah SWT di setiap waktu.
Almarhum Syekh Ali Jaber pernah mengungkap ada bacaan doa pelunas rasa syukur saat seseorang sudah tidak pernah bersyukur di hidupnya.
Almarhum Syekh Ali Jaber menyampaikan bacaan doa pelunas rasa syukur ini diamalkan setiap pagi hari.
Ilustrasi seorang perempuan melantunkan doa pelunas rasa syukur di waktu pagi hari. (Freepik)
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube TikTok @numiatinumiati350, Jumat (23/8/2024), almarhum Syekh Ali Jaber mengisi ceramah dengan tema doa.
Almarhum Syekh Ali Jaber mulanya menyampaikan bahwa, rasa syukur harus selalu ditanamkan seseorang di kehidupannya.
Menurutnya, rasa syukur sebagai bentuk merasakan kenikmatan atas karunia yang diberikan oleh Allah SWT.
Misalnya rasa syukur berupa nikmat sehat, nikmat selamat, nikmat rezeki yang bisa membuat seseorang mendapat kebahagiaan.
Namun, ia menjelaskan kebahagiaan harus diraih melalui beberapa cara, khususnya untuk mendapatkan rasa syukur.
Almarhum mantan Imam Besar Masjidil Haram itu menyampaikan usaha meraih kebahagiaan tersebut harus selalu melantunkan doa.
Almarhum Syekh Ali Jaber mengatakan bacaan doa tersebut dibaca setiap pagi dan waktu shalat fardhu baik sebelum atau sesudah ibadah.
"Ada satu doa dibaca satu kali dalam satu hari pagi, boleh habis Subuh, kemudian satu kali habis Maghrib, boleh juga sebelum Maghrib tidak jadi masalah," jelasnya.
Ia meyakini seseorang terus merasakan kenikmatan dari pengamalan doa tersebut.
"Tapi barang siapa yang membaca doa ini di pagi-pagi hari dia telah melunaskan syukur harinya, setiap hari kita dapat nikmat," katanya.
Lanjut, almarhum pendakwah kelahiran asal Madinah itu menjelaskan seseorang kebanyakan belum bisa merasakan kenikmatan yang didapatkan dirinya.
Biasanya orang-orang belum menyadari nikmat tersebut akibat sudah lupa bersyukur.
Ia pun menyatakan kenikmatan dalam melunaskan rasa syukur akan tuntas saat terus merutinkan bacaan doa ini setiap pagi dan waktu shalat.
Ia menyebutkan anjuran mengamalkan doa ini langsung diungkap oleh Rasulullah SAW melalui salah satu hadits riwayatnya.
"Barang siapa kata Rasulullah yang membaca doa ini di pagi hari dia telah melunaskan syukur harinya dan barang siapa yang membaca doa ini di malam hari dia telah membayar dan melunaskan syukur malam harinya," terangnya.
"Berarti pagi atau malam hari kita bisa membayar doa atau syukur kita kepada Allah SWT," lanjutnya.
"Supaya insya Allah lama-lama menjadi hamba yang bersyukur," tambahnya.
Ia mengabarkan bacaan doa tersebut sudah pernah dicoba oleh dirinya untuk selalu menanamkan rasa syukur.
"Subhanallah doa ini memang luar biasa dahsyat," tandasnya.
Almarhum Syekh Ali Jaber mengutarakan bacaan doa tersebut, yakni "Allahumma ma asbahabi".
Ia menuturkan doa tersebut dari Abdullah bin Ghannam meriwayatkan hadits Imam Nasai dalam 'Amal al-Yaum wa al-Lailah.
مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ: اللهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ، فَقَدْ أَدَّى شُكْرَ ذَلِكَ الْيَوْمَ
Artinya: "Barangsiapa di pagi hari membaca, ‘Allohumma ma ashbaha bi min ni’matin aw bi ahadin min kholqika fa minka wahdaka la syarika laka fa lakal hamdu wa lakasy syukru,’ maka sungguh dia telah memenuhi syukurnya pada hari itu."
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more