Artinya: "Sungguh aku hadapkan wajahku dengan penuh ketundukan kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi, dan aku bukanlah termasuk orang-orang menyekutukan (Allah), sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, matiku, hanya milik Allah Rabb semesta alam, tidak ada sekutu baginya. Dan karena itulah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri."
Ustaz Adi Hidayat membandingkan waktu pelaksanaan Nabi Muhammad SAW membaca kedua doa iftitah tersebut.
Pendakwah usia 39 tahun itu menyebutkan Nabi Muhammad SAW ketika kegiatan lempar jumrah dan ingin memotong hewan kurban menggunakan bacaan Inni Wajjahtu.
"Saya melihat Rasulullah SAW saat akan menyembelih hewan kurbannya menghadap kiblat, kemudian beliau menyampaikan Inni Wajjahtu," jelasnya.
"Jadi Inni Wajjahtu itu doa menyembelih hewan kurban," sambungnya.
Ia menyampaikan hal tersebut dari Jabir bin Abdullah meriwayatkan hadits Ibnu Majah Nomor 3221 terkait pengamalan doa Inni Wajjahtu.
"Hadits yang pakai Inni Wajjahtu riwayat Jabir bin Abdullah di Ibnu Majah Nomor Hadits 3221," imbuhnya.
Ustaz Adi Hidayat memahami sudah banyak orang berpuluhan tahun menggunakan Inni Wajjahtu karena turun-menurun diajarkan para orang tua mengenai bacaan doa iftitah tersebut.
Namun, bacaan doa iftitah menjadi sunnah Nabi Muhammad SAW berbeda yang perbandingannya dari segi waktu pengamalannya.
Load more