tvOnenews.com - Doa iftitah menjadi bacaan yang terdapat di dalam rakaat pertama shalat.
Meski hukumnya sunnah, doa iftitah dalam shalat memiliki keutamaan agar segala doa yang dipanjatkan dikabulkan oleh Allah SWT.
Tak hanya itu, doa iftitah shalat juga akan memberikan keutamaan membuka pintu langit karena telah memuji kebesaran Allah SWT.
Biasanya orang-orang mengamalkan doa iftitah berkalimat "Inni Wajjahtu" sebagai pembuka bacaan pertama kali dalam shalat.
Namun, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bacaan doa iftitah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dalam shalat bukan Inni Wajjahtu.
Ilustrasi takbiratul ihram sebelum membaca doa iftitah dalam shalat. (Antara)
tvOnenews.com melansir dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Minggu (25/8/2024), Ustaz Adi Hidayat mengupas tuntas bacaan doa iftitah dalam shalat.
Ustaz Adi Hidayat mengawali pembahasannya bahwa makna dari bacaan doa iftitah harus benar-benar dipahami oleh umat Muslim.
Menurutnya, jika seorang Muslim mengamalkan doa iftitah dalam shalat tanpa mengetahui maknanya maka hanya sia-sia.
"Kita baca tanpa paham dapat pahala dan gugur kewajiban, tapi kalau kita baca dan paham artinya maka pemahaman itu memberikan dampak pada jiwa kita," ucap Ustaz Adi Hidayat.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu menerangkan doa iftitah sebenarnya yang selalu diamalkan Nabi Muhammad SAW ketika shalat.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan doa yang menjadi bacaan pertama kali saat shalat sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW diriwayatkan Abu Hurairah dalam hadits.
Ia menuturkan terkait bacaan doa iftitah diamalkan Nabi Muhammad SAW berasal dari Hadits Riwayat Bukhari Nomor 711.
"Abu Hurairah menyampaikan bahwa ‘Saya pernah shalat di belakang Nabi SAW sampai ketika beliau bertakbir, beliau diam sejenak. Kemudian Rasulullah membaca Al-Fatihah," tuturnya.
Pendakwah asal Pandeglang itu menjelaskan dari pengakuan Nabi Muhammad SAW terkait doa iftitah yang diamalkan adalah "Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna".
"Selesai shalatnya beliau bertanya, saat saya shalat di belakang Anda, setelah takbir Anda diam. Apa yang Anda lakukan?’ Kata Nabi ‘Saya membaca Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna’," jelasnya.
Meski begitu, ia menyatakan kedua bacaan doa iftitah, yakni "Inni Wajjahtu" dan "Allahumma Baa'id" juga diamalkan Nabi Muhammad SAW.
Namun, Ustaz Adi Hidayat menerangkan terkait waktu yang tepat saat Nabi Muhammad SAW mengamalkan kedua bacaan tersebut.
"Pertanyaannya, bukan mana yang benar. Tapi kapan Nabi membaca Allahumma Baid, dan kapan Nabi membaca Wajjahtu," katanya.
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna khothooyay kamaa baa'adta baiynal masyriqi wal maghribi, Allahumma naqqinii minal khothooya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad dannasi, Allahummaghsil khothooyaya bilmaa i wats tsalji wal barodi.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin." (HR. Bukhari)
إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَالِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ،
Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musli- man wamaa ana minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa sya- riika lahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
Artinya: "Sungguh aku hadapkan wajahku dengan penuh ketundukan kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi, dan aku bukanlah termasuk orang-orang menyekutukan (Allah), sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, matiku, hanya milik Allah Rabb semesta alam, tidak ada sekutu baginya. Dan karena itulah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri."
Ustaz Adi Hidayat membandingkan waktu pelaksanaan Nabi Muhammad SAW membaca kedua doa iftitah tersebut.
Pendakwah usia 39 tahun itu menyebutkan Nabi Muhammad SAW ketika kegiatan lempar jumrah dan ingin memotong hewan kurban menggunakan bacaan Inni Wajjahtu.
"Saya melihat Rasulullah SAW saat akan menyembelih hewan kurbannya menghadap kiblat, kemudian beliau menyampaikan Inni Wajjahtu," jelasnya.
"Jadi Inni Wajjahtu itu doa menyembelih hewan kurban," sambungnya.
Ia menyampaikan hal tersebut dari Jabir bin Abdullah meriwayatkan hadits Ibnu Majah Nomor 3221 terkait pengamalan doa Inni Wajjahtu.
"Hadits yang pakai Inni Wajjahtu riwayat Jabir bin Abdullah di Ibnu Majah Nomor Hadits 3221," imbuhnya.
Ustaz Adi Hidayat memahami sudah banyak orang berpuluhan tahun menggunakan Inni Wajjahtu karena turun-menurun diajarkan para orang tua mengenai bacaan doa iftitah tersebut.
Namun, bacaan doa iftitah menjadi sunnah Nabi Muhammad SAW berbeda yang perbandingannya dari segi waktu pengamalannya.
Kendati demikian, ia mengingatkan empat rahasia dalam shalat harus benar-benar dilakukan secara tepat agar ibadahnya afdal.
"Kalau hamba-Ku benar dalam membaca Alhamdulillahirabbil alamin. Ketika dia benar membacanya, maka dijawab langsung oleh Allah. Maka Allah langsung menjawab, hamba-Ku sedang memujiku," pungkasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more