Disebutkan pada hadits tersebut bahwa Nabi SAW pernah melakukan shalat tahajud berjamaah dengan Ibnu Abbas.
Rasulullah SAW membimbing Ibnu Abbas berwudhu hingga mengajak shalat tahajud. Kemudian, Ibnu Abbas diminta untuk shalat di samping Rasulullah SAW.
Akan tetapi, Ibnu Abbas pindah ke belakang karena merasa malu shalat di samping orang yang sangat dicintai Allah SWT.
"Yang menarik, saat Ibnu Abbas diminta shalat di samping Nabi, sudah takbir, pindah ke belakang. Anak usia 4-5 tahun pindah ke belakang, lalu ketika rakaat pertama selesai, Rasulullah berbalik, ditanya kenapa pindah ke belakang," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Kata Ibnu Abbas, 'Saya malu shalat di samping orang yang sangat dicintai Allah'. Seakan-akan anak kecil ini sangat peka sekali, imam saya sedang mendekat kepada Tuhan yang sangat dicintainya, saya nggak mau ganggu, jadi di belakang aja," terusnya.
Dari kisah tersebut, dapat disimpulkan bahwa shalat tahajud boleh dilakukan secara berjamaah dengan tujuan untuk mengajarkan atau membimbing.
"Jadi intinya, tahajud boleh dilakukan berjamaah kalau tujuannya untuk mengajarkan, membimbing," jelasnya.
Load more