Jakarta, tvOnenews.com--Menariknya dalam agama Islam yaitu beragam amalan jadi pilihan untuk melengkapi ibadah utama.
Secara umum dipahami ajaran agama Islam, ada amalan yang tidak terputus sangat dianjurkan.
Sebab dapat mendatangkan berbagai kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Mulai dari shalat 5 waktu (fardhu), sedekah, berbuat baik, dzikir dan sebagainya.
Amalan baiknya yaitu shalat sunnah. Dianjurkan Ustaz Adi Hidayat yang katanya bisa meminimalisir perilaku suap dan korupsi.
Sebagaimana, Allah SWT dalam Al-Qur’an memberikan peringatan yang sangat tegas perihal larangan berbuat zalim, dan ancamannya, hingga dosa yang didapatkan.
Disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Hud, yaitu:
أَلاَ لَعْنَةُ اللّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
Artinya, “Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) kepada orang yang zalim.” (QS Al-Hud [11]: 18).
Amalan baik itu shalat malam atau juga disebut tahajud. Dalam ceramah yang diunggah dalam YouTube Adi Hidayat Official dikutip Selasa (27/8/2024).
Tangkapan layar dari YouTube
Disampaikan dari 4 keistimewaan shalat tahajud, yaitu dibantu oleh Allah SWT secara langsung.
Hal ini bentuk sebagai perlindungan sang pencipta langsung ke hambaNya yang dekat.
Apabila seseorang dalam pekerjaan susah, atau ada masalah akan diberi jalan keluar yang mudah.
Jadi tidak perlu dengan cara yang kotor, ada Allah SWT sendiri membantu.
"Kalau seandainya tahajud semua ya nggak ada korupsi pak, nggak ada saling sogok menyogok. saling terjaga pak," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Sebagaimana dalam firman Allah SWT, diisebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 79:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Sementara untuk tata cara melakukan shalat tahajud, bisa dipahami sebagai berikut:
sebagaimana berikut:
1. Mengucapkan niat shalat Tahajud:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
“Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Niat dalam hati bersamaan dengan takbîratul ihrâm, dan seterusnya sebagaimana pelaksanaan shalat pada umumnya sampai salam setelah dua rakaat.
3. Setelah salam atau selesai seluruh rangkaian shalat kemudian membaca doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW, berdasarkan riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim sebagaimana berikut:
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ. (klw)
Waallahualam
Load more