“Sertakan di hati kita karena waktunya terbatas ya nanti langsung ditunjukkan oleh Allah dalam kalimat digabungkan semua masalah kita,” sambungnya.
Praktik dari hadis ini kata Ustaz Adi Hidayat diceritakan dalam kisah Nabi Zakaria As.
“Praktik itu dialami dan dilakukan oleh Nabi Zakaria di Quran surah ketiga Ali Imran ayat 38 sampai dengan ayat ke-39,” tandasnya.
Saat itu, kata Ustaz Adi Hidayat, Nabi Zakaria bermohon dalam salat dalam berdiri.
“Di mihrabnya Maryam, Nabi Zakaria berdoa dalam shalatnya beliau minta ya Allah manusia menghukumi aku tak mungkin punya keturunan maka aku mohon kepadamu dari yang tidak punya batas dalam pemberian aku mohon padamu saja,” kata Ustaz Adi Hidayat menjelaskan isi permohonan Nabi Zakaria.
“Engkau pasti mendengar doaku kalau pada Yang Maha Mendengar tidak terkabul juga, mohon tunjukkan padaku saat ini dengan cara apalagi aku mesti memohon kepadaMu,” lanjutnya.
Setelah itu, meski shalat belum selesai, kata Ustaz Adi Hidayat doa Nabi Zakaria As langsung dikabulkan.
“Maka setelah doa itu disampaikan, shalatnya belum selesai langsung Malaikat turun menyampaikan bahwa Allah mengabulkan doamu, sedangkan beliau masih berdiri dalam shalatnya, itu poinnya,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Selain dalam posisi berdiri dan membaca surah Al Fatihah, doa sangat baik dilakukan saat rukuk, sujud dan sebelum salam.
Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk selalu berdoa kepadaNya.
Hal ini sebagaimana firmanNya di surah Al Gafir ayat 60.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ
Wa qāla rabbukumud‘ūnī astajib lakum, innal-lażīna yastakbirūna ‘an ‘ibādatī sayadkhulūna jahannama dākhirīn(a).
Load more