"Jadi mendengar dan bisa nerima kebaikan dari yang dilakukan oleh orang yang hidup dari panjatan doa, istighfarnya, dan lain sebagainya," terangnya.
"Mendengar dan alat sudah berbeda bukan seperti kita. Sampai dikatakan kalau orang mau ditinggal itu akan mendengar terompah kaki yang berjalan mau pulang, mendengar," sambungnya.
"Kita maknai mendengar adalah doa-doa itu akan nyambung sampai kepada orang yang telah meninggal dunia," tambahnya.
Kemudian, ia menyinggung akidah seseorang terhadap doa yang dilantunkan selama tujuh hingga 40 hari.
Ia berpendapat hal tersebut didasari dengan keyakinan seseorang dan hal tersebut tidak bisa dibantah.
"Adapun kisah tujuh hari, 40 hari, inikan masalah akidah, keyakinan. Jika ada orang bercerita, kita tidak mendustakan itu semuanya," jelasnya.
Meski demikian, pendakwah bernama asli KH. Yahya Zainul Ma'arif itu menjelaskan bahwa ruh orang meninggal dunia sudah berada di alam barzakh.
Ia menyampaikan hal tersebut karena berasal dari penjelasan hadits dan dalil bahwa almarhum atau almarhumah sudah tidak ada lagi dengan urusan di dunia.
"Bukankah kisahnya dalam hadits, nyawa itu adalah ruh, lembut, ruh ahli beriman dibawa ke langit, kemudian diturunkan, dikembalikan, setelah itu adalah ditanyakan. Itu di alam barzakh sudah," paparnya.
Load more