tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat merupakan salah satu bagian ibadah yang dilaksanakan umat Islam sebelum mengerjakan shalat Jumat.
Teks khutbah Jumat mengandung nasihat, ajakan, informasi hingga pengingat kepada para jemaah yang disampaikan oleh khatib.
Pada dasarnya khutbah Jumat memiliki hakikat sebagai wasiat untuk umat Islam agar selalu bertakwa kepada Allah SWT.
Teks khutbah Jumat ini bersifat singkat untuk pelaksanaan shalat Jumat, 30 Agustus 2024.
Adapun teks khutbah Jumat ini menjadi rekomendasi khatib untuk menyampaikan keutamaan shalat fardhu berjamaah.
Ilustrasi sujud saat shalat fardhu berjamaah. (Freepik)
Hal ini mengingatkan shalat berjamaah mempunyai keutamaan yang dilipat gandakan oleh Allah SWT dibandingkan dikerjakan secara sendiri.
Dikutip tvOnenews.com melalui laman resmi Yayasan Amal Jariyah Indonesia, Kamis (29/8/2024), teks khutbah Jumat singkat ini berjudul "Keutamaan Shalat Fardhu Dikerjakan secara Berjamaah".
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Jemaah sidang Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT
Khatib selalu mengajak para jemaah shalat Jumat agar senantiasa memberikan pujian kepada Allah SWT yang telah melimpahkan seluruh karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua.
Kita semua masih merasakan keberkahan dan ketetapan rezeki yang sudah diatur dalam Lauhulmahfuz oleh Allah SWT.
Tak lupa, khatib juga selalu mengajak untuk memberikan pujian dan lantunan sholawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang menyebarkan kebenaran kepada umat manusia melalui ajaran yang termaktub dalam Al-Quran.
Khatib akan menyampaikan tentang shalat berjamaah pada kesempatan khutbah Jumat yang disampaikan secara singkat.
Hal ini berhubungan dengan keutamaan dan kewajiban untuk umat Muslim terutama kalangan laki-laki yang telah baligh dan berakal untuk selalu mengerjakan shalat fardhu berjamaah.
Kaum muslimin rahimahumullah
Kita sudah mengetahui bahwa sesungguhnya shalat fardhu memiliki lima waktu yang tidak hanya ditunaikan sekali atau hanya dalam ibadah shalat Jumat pada satu pekan.
Ini menunjukkan kita sebagai umat Muslim telah mendapat kewajiban untuk selalu mengerjakan shalat berjamaah setiap hari dalam hitungan lima waktu sehari.
Tema kali ini membahas tentang keutamaan shalat berjamaah sebagai acuan kita untuk bisa menumbuhkan motivasi memperbanyak amalan ibadah.
Keutamaan pertama mengenai shalat berjamaah akan meraih kebaikan sebanyak 25 sampai 27 derajat dibandingkan dengan ibadah yang dikerjakan sendiri, Rasulullah SAW bersabda:
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Artinya: "Shalat berjamaah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat." (Muttafaqun ‘Alaihi) (HR. Al-Bukhari Nomor 645 & Muslim Nomor 650)
Luar biasa bukan? Kita bisa mendapat tingkatan pahala sampai 27 kali lipat dibandingkan hanya sendiri.
Kita bisa membandingkan dari manfaat 27 kali derajat shalat berjamaah dengan suatu pekerjaan dunia dilihat dari permasalahan gaji.
Pastinya seseorang akan memilih gaji sebanyak 27 juta dengan melakukan pekerjaan yang jaraknya dekat dibandingkan jauh tetapi mendapat gaji kurang dari angka tersebut.
Keutamaan kedua meliputi segala dosa akan terampuni seperti dijelaskan dalam Hadits Riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ تَوَضَّأَ لِلصَّلَاةِ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ مَشَى إِلَى الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ فَصَلَّاهَا مَعَ النَّاسِ أَوْ مَعَ الْجَمَاعَةِ أَوْ فِي الْمَسْجِدِ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ذُنُوبَهُ
Artinya: "Barang siapa berwudhu untuk shalat, lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian berjalan menuju shalatnya yang fardhu, lalu dia melaksanakannya bersama manusia, atau bersama jamaah, atau di masjid, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya." (HR. Muslim Nomor 232)
Keutamaan ketiga shalat berjamaah bisa membantu ilmu kita yang tidak sampai kepadanya, Rasulullah SAW bersabda:
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
Artinya: "Seandainya manusia mengetahui apa yang terdapat pada azan dan shaf pertama, lalu mereka tidak akan mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, niscaya mereka akan melakukannya. Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat dalam bersegera (menuju shalat berjamaah), niscaya mereka akan berlomba-lomba. Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat pada shalat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus dengan merangkak." (Muttafaqun 'Alaihi) (HR. Al-Bukhari Nomor 615 & Muslim Nomor 637)
Keutamaan keempat bagi yang mengerjakan shalat Isya seperti meraih pahala setara shalat separuh malam dan shalat Subuh seperti setara shalat semalam suntuk, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
Artinya: "Barang siapa shalat Isya berjamaah, seolah-olah ia shalat malam selama separuh malam, dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah, seolah-olah ia telah shalat seluruh malamnya." (HR. Muslim Nomor 656)
Sidang Jumat yang diberkahi oleh Allah SWT
Anjuran untuk mengerjakan shalat berjamaah bisa diliat dari dua dalil tentang keutamaan rukuk bersama dengan orang-orang saat ibadah dan orang buat yang tidak disembuhkan penyakitnya.
Dalil pertama meliputi Surah Al-Baqarah ayat 43 agar melakukan rukuk bersama dan hukum mengerjakan shalat berjamaah adalah wajib, Allah SWT berfirman:
وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرۡكَعُواْ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
Artinya: "Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk. (QS. Al-Baqarah, 2:43)
Dalil kedua mengisahkan dalam hadits Abu Hurairah terkait seorang sahabat yang matanya buta belum juga disembuhkan karena tidak shalat berjamaah, begini bunyinya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إِلَى الْمَسْجِدِ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَجِبْ
Artinya: Dari Abu Hurairah dia berkata, "Seorang buta (tuna netra) pernah menemui Nabi SAW dan berujar "Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid." Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah SAW untuk shalat di rumah. Ketika sahabat itu berpaling, beliau kembali bertanya, “"Apakah engkau mendengar panggilan shalat (azan)?" Laki-laki itu menjawab, "Benar." Beliau bersabda, "Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat). (HR. Muslim Nomor 653)
Kaum muslimin rahimahumullah
Demikian khatib menyampaikan khutbah Jumat pertama dan sebenarnya masih banyak keutamaan dan urgensi yang didapatkan mengenai shalat berjamaah.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(hap)
Load more